Berita

Wakil Ketua KPK bersama Novel Baseedan dan pegawai KPK lainnya/RMOL

Politik

Saut Situmorang: Revisi UU KPK Tidak Penting, Harus Dilawan!

JUMAT, 06 SEPTEMBER 2019 | 17:44 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Ratusan pegawai hingga pimpinan KPK yang diwakili oleh Saut Situmorang menggelar aksi menolak Revisi UU Pembarantasan Tindak Pidana Korupsi di pelataran gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (6/9).

Pantauan Kantor Berita Politik RMOL di lokasi, dalam aksinya mereka mengitari seluruh areal Gedung KPK dengan membentangkan KPK Lines sambil berjabat erat tangan satu dengan yang lainnya.  

Wakil Ketua KPK Saut Situmorang sempat berorasi dan menyatakan penolakan terhadapa upaya pelemahan komisi antirasuah. Menurutnya, sembilan poin dalam draft revisi UU 30/2002 isinya bertentangan dengan spirit pemberantasan korupsi. Salah satunya soal keberadaan Dewan Pengawas yang dipilih DPR dan izin penyadapan.


Saut menyatakan, United Nation Convention Againts Corruption (UNCAC) PBB telah diratifikasi oleh Indonesia. UNCAC mengharuskan lembaga seperti KPK bebas dari intervensi pihak manapun termasuk penguasa.

"Kita ratifikasi tahun 2006, disitu jelas poinnya 'setiap negara harus mendirikan satu insitusi yang bebas dari kepentingan apapun," tegas Saut.

"Sembilan poin (draft Revisi UU KPK) itu penting? tidak penting, tidak terkait dengan UU yang sudah kita ratifikasi tahun 2006. Tolong itu dicatat," imbuhnya menegaskan.

Lebih jauh, Saut menyinggung soal pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih berkutan dibawah angka 6 persen. Belum lagi, tingkat korupsi di tanah air yang mengakibatkan banyak kerugian negara. Hal itu kata Saut, jika KPK dilemahkan maka akan menambah beban dan ancaman bagi negara Indonesia.  

"Kita ini berada di bawah enam persen (pertumbuhan ekonomi) ditambah gerogotan (korupsi) ini ancaman pertumbuhan ekonomi akan terjadi di negara ini. Oleh sebab itu harus dilawan, harus dilawan, harus dilawan! Lawan!," demikian Saut.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya