Berita

Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly/RMOL

Politik

RUU KUHP Dikebut, Menkumham Ingin Semuanya Sesuai Target

KAMIS, 05 SEPTEMBER 2019 | 15:54 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Rancangan Undang-undang Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RUU KUHP) disebut tinggal menunggu penyempurnaan keredaksian guna menghindari tafsir hukum yang bias.

Dikonfirmasi soal perkembangannya, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly mengaku tengah berusaha untuk merampungkan secara cepat.

"Kita harapkan antara pemerintah dan DPR akan bisa menyelesaikan yang tersisa," kata Yasonna saat ditemui di gedung Lemhanas Jakarta, Kamis (5/9).


Bukan tanpa alasan, jika hal ini tak kunjung selesai, maka RUU KUHP akan dibawa ke raker baru ke Paripurna.

Panitia Kerja (Panja) RUU KUHP sendiri sejauh ini terus mengejar penyelesaian RUU tersebut. Penyusunan RUU KUHP dilakukan bertujuan menghapus hukum kolonial dari zaman Belanda itu.

"Jadi revisi RUU KUHP ini diharapkan bisa rampung dan disahkan bulan ini sesuai target. Kita harapkan begitu," tandasnya.

KUHP yang selama ini digunakan adalah warisan Belanda yang mempunyai nama asli Wet Wetboek van Strafrecht. Kehadiran aturan itu lalu menggusur seluruh hukum yang ada di Nusantara. Mulai dari hukum adat, hingga hukum pidana.

Selanjutnya semangat menggulingkan hukum Belanda dengan hukum pidana nasional terus menggelora sejak tahun 80-an. Sejak saat itu, tim perumus melakukan studi banding ke berbagai negara di dunia.

Namun, saat naskah RUU KUHP baru itu disodorkan ke DPR, selalu menjumpai kegagalan. Selama 30 tahun lebih draf itu teronggok di meja dewan dan tidak kunjung disahkan hingga hari ini.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya