Berita

Foto: RMOLJateng

Nusantara

Konsorsium Norwegia-Indonesia Jajaki Investasi Rp 60 T Di DIY

RABU, 04 SEPTEMBER 2019 | 03:57 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Sebuah konsorsium dari pengusaha Norwegia dan Indonesia tengah melakukan penjajakan untuk menanamkan modal ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Industri perikanan terpadu menjadi sektor yang disasar.

Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal (DPPM) DIY, Arief Hidayat investasi rencananya akan dipresentasikan pada bulan ini. Nilai investasi tersebut ditaksir atas nilai investasi pembangunan Yogyakarta International Airport yang mencapai Rp 7,5 triliun.  Bahkan digadang hingga mencapai Rp 60 triliun.

“Rencana tersebut masih dalam penjajakan dan belum sampai keputusan,” tegas Arief seperti diberitakan RMOL Jateng, Selasa (3/9).

Jika investasi benar terjadi, Arief memastikan Pemda DIY akan memprioritaskan kepentingan nelayan dan masyarakat DIY yang menggantungkan hidup di sektor perikanan. Konsorsium, kata dia, harus mengedepankan pemberdayaan masyarakat sekitar, tidak hanya memperhitungkan keuntungan dan kerugian.

“Sesuai visi dan misi Gubernur DIY,  investasi harus memberikan manfaat besar kepada masyarakat sekitar,” tutupnya.

Ada sekitar tujuh perusahaan asal Norwegia yang terlibat dalam konsorsium ini. Mereka dikabarkan telah meneken perjanjian di KBRI di Oslo, Norwegia, pada 7 Agustus 2019.

Kerjasama ini tidak akan terjadi tanpa peran PT El Rose Brothers (ERB) sebagai inisiator. ERB adalah perusahàan investasi yang fokus di industri agribisnis mempunyai dampak sosial tinggi dan tetap menjaga kondisi lingkungan tetap baik,” katanya.

Presiden Komisaris PT. EL Rose Brothers, Lily Ida Ruliyanti menjelaskan, membangun sinergi antar pemangku kepentingan menjadi fokus utama kegiatan bisnis ERB.

"ERB menyambut konsep strategis tersebut dengan secara aktif mengajak pengusaha-pengusaha Norwegia berinvestasi di DIY dengan melibatkan langsung peran masyarakat Yogyakarta," terang Lily.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya