Berita

Gedung KPK/Net

Hukum

Dugaan Korupsi KBN Terkesan Diendepkan, Pelapor Akan Kembali Datangi KPK

SENIN, 02 SEPTEMBER 2019 | 11:31 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Keluarga Besar Nahdatul Ulama (KBNU) Jakarta Utara akan kembali mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menanyakan laporan terkait kasus dugaan korupsi di PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN).

Koordinator KBNU Jakut Wahyudin mengatakan, ada 20 kasus dugaan korupsi di KBN yang sudah dilaporkan KBNU ke KPK. Dugaan korupsi tersebut, diduga melibatkan Direktur Utama KBN Sattar Taba.

"Kami akan ke KPK lagi. Kami kajian dulu dengan tim terkait teknisnya seperti apa sebelum kesana," ujar Wahyudin kepada wartawan, Senin (2/9).


Pihaknya mengaku geram dengan KPK karena laporan tidak didalami. Padahal, sejumlah bukti dugaan korupsi di KBN sudah diserahkan ke lembaga antirasuah.

"Kami sudah menyampaikan laporan dengan bukti-bukti awal. KPK tinggal memverifikasi dan memanggil Sattar Taba," papar Wahyudin.

Dia mengungkapkan, sejak menyerahkan berkas laporan ke KPK, sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari KPK. Belum ada progres.

Padahal, lanjut Wahyudin, kasus tersebut sudah cukup lama dan sudah menjadi sorotan publik. Bahkan tidak hanya KBNU Jakut yang melaporkan kasus ini, Front Masyarakat Anti Korupsi malah lebih dulu melaporkannya.

"Kasus ini juga disorot banyak media. Tapi kenapa KPK tidak memanggil Pak Sattar Taba? Apakah ada unsur lain? Ini yang kita pertanyakan," tukasnya.

Pihaknya geram dengan lambannya kinerja KPK. Diduga ada kekuatan politik yang menghalang-halangi kasus ini agar diendapkan. Diduga ada salah satu komisioner KPK berperan dalam mengendapkan kasus dugaan korupsi KBN.

"Kami tidak akan membiarkan kasus ini mengendap. KBNU akan datang lagi," terangnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya