Berita

Lieus Sungkharisma

Publika

Lieus Wagiman Sungkharisma

SABTU, 31 AGUSTUS 2019 | 21:52 WIB | OLEH: ZENG WEI JIAN

DI acara pemaparan Program "WAGIMAN" alias "Warga Gila Tanaman" terbersit ide mengangkat Lieus Sungkharisma sebagai "Kepala Suku Tionghoa".

WAGIMAN adalah Tawaran Warga Pedagang Glodok dan Lieus Sungkharisma mengatasi keluhan Gubernur Anies Baswedan seputar polusi udara.

Mereka sodorkan alternatif tanam pohon dan penghijauan kota sebagai ganti solusi genap-ganjil & larangan parkir di bahu jalan.

Nah, yang ngga kalah heboh adalah ide soal "Kepala Suku Tionghoa".

Inisiator idenya Mr Chandra Suwono. Pasti banyak oknum sirik-dengki akan bereaksi. Sekalipun ide ini ngga lebi dari canda. Sebuah guyon yang bisa menjadi gerakan serius.

Benar saja. Seorang netizen bernama "Kawat Kurniawan" menggebrak. Dia bilang ngga setuju. Dibalut caci-maki. Ada kata Tolol, dungu dan lain-lain.

Menurutnya; Syarat "Suku" itu harus punya teritorial. Perbuatan ini dia nilai sebagai manuver memecah belah bangsa.

Astaga...!! Lieus Sungkharisma, Chandra Suwono dan 200an Pedagang Glodok dituding sebagai pemecah belah bangsa.

Simpatisan PKS Cucun Aisyah menuding komentar netizen Kawat Kurniawan sebagai sikap "Sok Paling Indonesia".

Suka tidak suka, diakui or not, Komunitas Ethnik Tionghoa itu ada. Masuk kategori "Panethnicity".

Karena teritorialnya di Tiongkok, maka Tionghoa disebut Suku Pendatang. Bukan Suku Asli.

Tionghoa Indonesia adalah Hanzu atau "Orang Han". Sebuah "nation" setelah Qin Shi Huang Di, The First Emperor, menyatukan Old China.

Ada lima sub grup Tionghoa di Indonesia; Hokkian, Hakka, Canton, Tiochiu dan Hainan. Jadi tidak monolith. Sedangkan sub group dari Orang Han ada 21 suku. Bangsa Mongol pun terdiri dari banyak tribes.

Bangsa Han dan Mongol menjadi Suku Tiongkok setelah lahir konsep "Zhonghua Minzu". Istilah "Chinese" atau "Zhongguo ren" itu artinya ke 56 ethnik besar yang ada di Tiongkok. Termasuk Mongolia, Tibet, Uighur, Hui, dan lain-lain.

Adanya negara Outer Mongolia dan Korea memicu perdebatan. Konsensus diambil. Ethnik Korea WN Tiongkok tetap diakui sebagai "Suku Tiongkok". Mongolia sudah pasti Chinese.

Tionghoa sebagai ethnis tidak pernah adopsi konsep "darah murni".

Konsep "one-drop rule" seperti Supremasi Bangsa White tidak pernah dipikirkan oleh Tionghoa. Adanya sistem paternalistik rigid. Bruce Lee yang punya darah Jerman dari mamanya tetap dianggap Tionghoa. Begitu pula anaknya Brandon dan Shanon Lee yang ibunya Anglo Saxon Amerika.

Saya pernah bertanya kepada Alm. Aggie Tjetje, pemegang rekor gelar sarjana terbanyak.

Pertanyaan seputar kriteria "Kepala Suku Tionghoa". Dia reply; "Yang paling tajir".

Jawaban ini ada benarnya. Sejak era dinasti, Tionghoa tidak pernah mensakralkan The Royal Blood line. Salah satu alasannya, semua orang Han adalah keturunan The Yellow Emperor Huang Di.

The current royal family kapan saja bisa ditumbangkan anak petani.

Pendiri Dinasti Han; Liu Bang atau Emperor Gaozu of Han, adalah anak petani. Sampai Kaisar China Modern Chairman Mao Zedong mengaku sebagai anak petani.

Konsep "Kepala Suku Tionghoa" yang digagas Mr Chandra Suwono mengambil definisi modern "Chairman" yang fungsinya sebagai Spoke-Person atau Juru Bicara.

Baginya, Figur Lieus Sungkharisma terbukti punya nyali, konsisten, duit banyak, diterima banyak kalangan, tidak sombong dan rajin menabung.

Di masalah Policy Genap-Ganjil, para pedagang resah. Omzet turun 40% dan mereka bingung. Ingin bicara dengan Gubernur Anies Baswedan, takut dibilang mau makar. Karena itu, mereka minta tolong ke Lieus Sungkharisma sebagai bridge dengan Anies Baswedan.

Maka namanya menjadi Lieus "Wagiman" Sungkharisma.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya