Berita

Aksi di Gedung KPK/Net

Hukum

Pengunjuk Rasa: Ingat, Pelemahan KPK Juga Bisa Datang Dari Internal

SABTU, 31 AGUSTUS 2019 | 06:55 WIB | LAPORAN: DARMANSYAH

Ratusan pengunjuk rasa yang mengatasnamakan diri aktivis Corong Rakyat kembali turun ke jalan menyikapi kegelisahan masyarakat Indonesia terkait serangan intervensi dengan kritikan tajam menggunakan opini menyesatkan yang diarahkan kepada Pansel dan 20 capim KPK yang lolos.

Di depan Gedung Merah Putih KPK, Jumat (30/8), tampak banyak penampakan manusia bertopeng iblis sebagai simbol penolakan atas opini sesat dan tudingan tidak mendasar yang diarahkan ke Pansel maupun capim yang lolos tersebut.

"Gentayangan iblis ini sebagai simbol sebagai aksi mengecam pihak-pihak luar maupun internal KPK yang sengaja menggiring opini sesat, tudingan tak mendasar berujung fitnah yang diarahkan ke tim Pansel maupun capim KPK. Ingat, Sekar dan Wadah Pegawai KPK bukan LSM," tegas koordinator aksi, Dullah.


Lebih lanjut, Dullah menegaskan tidak ada alasan apapun untuk meragukan kinerja Pansel Capim KPK. Dia menyayangkan ada pihak-pihak luar, mantan pimpinan KPK, LSM, dan internal KPK yang mempolitisasi bahkan mengkriminalisasi dengan mengkambinghitamkan Pansel KPK.

"Rakyat tidak boleh diam, jangan biarkan mereka mengganggu KPK yang milik rakyat ini diklaim sebagai milik individu maupun kelompok tertentu. Jangan menciptakan keonaran publik dengan membangun opini sesat tersebut. Pansel KPK jangan takut ancaman dari berbagai pihak," terang Dullah.

Dia menuding di balik aksi kritik Pansel dan capim KPK yang dilakukan oleh pihak tertentu itu memiliki agenda atau kepentingan terselubung. Menurutnya, ada capim yang sedang mereka dukung dan terancam tidak lolos seleksi.
 
"WP KPK bak LSM punya hidden agenda di balik serangan-serangan yang mereka lakukan," sambung Dullah lagi.

Selain itu, kata Dullah, ada tudingan tak mendasar itu sebagai upaya pembunuhan karakter dan mencemarkan nama baik Pansel, capim maupun institusi dari masing-masing capim yang lolos tersebut. Dia menyakini 20 capim yang lolos yang kemudian nanti disaring disetorkan ke Presiden Jokowi itu merupakan orang-orang pilihan dan layak menjadi pimpinan KPK.

"Ada upaya pembunuhan karakter dengan menuduh tanpa bukti dan opini sesat. Jangan karena faktor like and dislike lantas melancarkan misi dengan fitnah dan giring opini yang ngawur," sindirnya.

Lebih jauh, Dullah memandang ada kelompok yang ketakutan jika ada capim yang lolos jadi bos-bos KPK itu terungkap ada kasus-kasus yang sengaja di mangkrakin alias tidak diproses. Hanya mereka yang paham di balik skenario busuk tersebut.

"Inilah kebobrokan internal KPK, melihat orang di luar dimasalahin tapi dapur mereka amburadul," tambah Dullah.

Dullah mengingatkan bahwa asas praduga tak bersalah itu penting. Artinya, orang yang belum diputuskan bersalah tidak boleh dikatakan tersangka. Tuduhan yang dilontarkan kepada individu capim KPK itu sama saja penghinaan kepada institusi tempat dia bekerja.

"Jangan emosional, berkoar-koar, stop bikin gaduh. Ingat pelemahan KPK juga bisa datang dari internal KPK juga, sekarang siapa yang bisa jamin para pegawai KPK ini bebas dari kepentingan tertentu, justru ini sangat berbahaya melakukan pelemahan dari dalam dengan cara terstruktur dan sistematis. Kami menduga ada penguasa KPK yang dapurnya tidak mau di usik," jelasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya