Berita

Gedung KPK/Net

Hukum

Pimpinan KPK Mendatang Harus Tegak Lurus Di Mata Hukum

JUMAT, 30 AGUSTUS 2019 | 16:58 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Siapapun calon pimpinan KPK yang terpilih harus memiliki standarisasi sebagai sosok pemimpin yang mampu membawa lembaga antirasuah menjadi jauh lebih baik.

Tidak hanya sekedar menangkap para koruptor, pimpinan KPK nanti harus bisa mengkampanyekan sekaligus mencegah terjadinya tindak pidana korupsi. Hal ini penting, agar para pemangku jabatan berpikir sejuta kali untuk korupsi.

Pengamat hukum dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Irfan Fahmi mengatakan, penting bagi pemimpin KPK bisa membuat formulasi dan juga memberi pemahaman kepada para pejabat negara dan juga pengusaha, untuk tidak melakukan korupsi.


"Upaya pencegahan ini yang menurut saya lebih penting, meski tanpa menghilangkan upaya penangkapan dan penahanan kepada para koruptor," jelas Irfan Fahmi saat dihubungi, Jumat (30/8).

Tidak itu saja, pemimpin KPK nantinya bisa menjadikan KPK sebagai penegak hukum yang lurus tanpa melihat kiri dan kanan atau berbelok-belok. Kepercayaan publik yang besar kepada KPK harus dikembalikan lagi dan marwah KPK terjaga dengan baik.

"Penegakan hukum penting sekali. KPK harus berdiri tegak dan lurus dalam hukum Indonesia. Karena rakyat menaruh kepercayaan besar kepada lembaga ini. Jangan sampai hilang," ujar Sekjen DPP Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia (APSI) ini.
 
Disinggung kriteria pimpinan KPK yang akan datang, dia mengatakan, unsur dari Polri sangat baik untuk berada dalam posisi tertinggi di KPK. Memiliki integritas yang baik, berwibawa dan juga tegas serta mampu menjadi leader kepada seluruh tim untuk menjaga marwah KPK.

"Siapapun baik selama memang tolak ukur yang diinginkan publik dan juga UU bisa terpenuhi. Dari unsur Polri pun sangat baik. Mereka memilki jam terbang jauh lebih tinggi soal penegakan hukum," tandas Irfan Fahmi.

Wakabareskrim Polri Komjen Antam Novambar salah satu dari 20 capim KPK yang lolos. Antam sedang menjadi buah bibir dengan ketegasannya menjawab pertanyaan Pansel KPK beberapa waktu lalu.

Antam menegaskan akan menindak tegas koruptor tanpa ada kegaduhan. "Saya orang Sunda, ada pepatah Sunda, ikan yang dapat airnya enggak keruh. Kita tegakkan hukum tanpa menimbulkan kegaduhan, tetap jalan hukumnya tapi jangan kegaduhan, yang penting tangkap, enggak usah di koran," ucap dia.

Menurut Irfan Fahmi, ketegasan sangat penting menjadi pimpinan KPK di masa yang akan datang.

"Jawabannya tegas dan lugas. Saya pikir tidak masalah Polri memimpin KPK. Apalagi beliau punya komitmen, tidak pandang bulu dalam penegakan hukum. Termasuk Polri membuat kesalahan, beliau berani untuk menindak tegas. Ini baguskan," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya