Berita

LSI saat rilis hasil survei tentang pemberantasan korupsi/RMOL

Politik

LSI: Rakyat Akan Bereaksi Jika Ada Yang Berupaya Lemahkan KPK

JUMAT, 30 AGUSTUS 2019 | 02:20 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Rakyat Indonesia akan bereaksi jika ada upaya pelemahan terhadap lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dilakukan oleh lembaga lainnya.

Reaksi itu akan timbul lantaran tingkat kepercayaan publik terhadap KPK sangat tinggi berdasarkan hasil survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI).

Peneliti senior LSI, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, kepercayaan publik terhadap lembaga KPK paling tinggi dibanding lima lembaga lainnya yakni Presiden, Polisi, Pengadilan, DPR dan Partai Politik.


Dimana hasil survei itu menunjukkan sebanyak 84 persen responden percaya terhadap lembaga KPK. Dibawahnya terdapat Presiden yang mendapatkan angka sebesar 79 persen publik percaya.

"Mereka percaya terhadap KPK total mencapai 84 persen. Itu yang paling banyak. Artinya diantara lembaga-lembaga yang kita uji Itu, KPK tingkat kepercayaannya tinggi. Trust rakyat terhadap presiden itu 79 persen. Jadi institusi yang paling tinggi setelah KPK adalah presiden," ucap Burhanuddin Muhtadi saat menyampaikan hasil survei di Hotel Mercure Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (29/8).

Sedangkan lembaga polisi sebesar 79 persen, pengadilan sebesar 71 persen, DPR sebesar 66 persen dan Partai politik sebesar 53 persen.

Dari hasil survei itu, LSI menilai, lembaga lainnya agar tidak main-main dengan masyarakat Indonesia ketika ingin berupaya melemahkan KPK.

"Apa poinnya ketika kita sampaikan ini? Jangan main-main terhadap masa depan KPK, karena dibanding lembaga yang lain, KPK lah yang paling tinggi tingkat kepercayaannya," tegas Burhanuddin.

Jika ada lembaga yang berupaya melemahkan KPK, maka masyarakat dipastikan akan memberi respons keras.

"Jadi kalau misalnya ada skenario untuk mengamputasi atau melemahkan KPK, maka akan berhadapan dengan sentimen publik yang positif terhadap KPK," katanya.

Survei yang dilakukan LSI ini dilaksanakan sejak 11 hingga 16 Mei 2019 yang melibatkan sebanyak 1.220 responden di seluruh Indonesia dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Pada pemaparan hasil survei yang diselenggarakan LSI ini juga dihadiri oleh koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo, mantan wakil ketua KPK Mochammad Jasin dan sekretaris Lakpesdam PBNU.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya