Berita

Ali Mochtar Ngabalin/Net

Politik

Imbau Warga Tenang, Putra Fakfak: Percaya, Jokowi Selalu Membuka Diri Untuk Papua

KAMIS, 29 AGUSTUS 2019 | 18:35 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Tenaga Ahli Presiden Joko Widodo, Ali Mochtar Ngabalin mengaku sudah mengetahui aksi unjuk rasa yang berujung rusuh di Jayapura, Papua, hari ini, Kamis (29/8).

Dia mengapresi langkah sigap TNI dan Polri yang terus menghalau dan mengamankan Jayapura lewat cara-cara persuasif.

"Apresiasi dan terima kasih kepada TNI-Polri kemudian pemerintah, opinion leaders di sana yang luar biasa bekerja full untuk menghalau para demonstran, itu juga harus kita berikan dukungan," kata Ngabalin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL.


Menurut Ngabalin, ulah perusuh yang merusak fasilitas umum di Jayapura salah kaprah. Karena sama saja mereka merusak apa yang sudah dibangun rakyat untuk Papua.

"Itu kan yang pasti rugi adalah orang Papua sendiri. karena dana itu dibangun dengan susah payah, dari dana otonomi khusus (Otsus Papua)," katanya.

Sebagai anak Papua, Ngabalin menyampaikan kepada warga Papua untuk menahan diri dan percaya pemerintah selalu berupaya menghadirkan keadilan untuk warga Papua.

Selain itu, pria yang lahir di Fakfak Papua ini juga menyampaikan, Presiden Joko Widodo membuka diri kepada warga Papua dan akan segera berkunjung untuk mendengar langsung keluh kesah warga Papua.

"Adik-adik, kawan-kawan, saudara-saudara semua di sana. Presiden sendiri membuka diri dan itu kehendak negara untuk bisa bicara dengan semua stakeholder di sana. Dalam pekan pekan ini presiden sedang mencari waktu yang tepat untuk bicara dengan tentu dengan Gubernur Papua, Papua Barat, pendeta, pastor, kepala suku untuk bisa mempercepat situasi di sana agar bisa damai dan kondusif," demikian Ngabalin.

Dilansir dari Antara, aksi unjuk rasa yang diwarnai kericuhan terjadi di Jayapura, Papua. Dalam aksi itu. Akibatnya aktivitas warga lumpuh karena pertokoan, sekolah dan kantor-kantor pemerintahan tutup.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya