Berita

Muhaimin Iskandar/net

Politik

Wajah Cak Imin Yang Otoriter Sudah Kelihatan Sejak Menghapus Gus Dur

SELASA, 27 AGUSTUS 2019 | 17:17 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, tampak otoriter setelah mendepak kader-kader unggulan partai dan menunjuk orang yang belum jelas kontribusinya kepada partai menjadi Sekretaris Jenderal.

Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin, tidak memasukkan nama Lukman Edy dan Abdul Kadir Karding dalam kepengurusan partai 2019-2024. Ia malah menunjuk politikus muda Sekretaris Umum Pagar Nusa, M. Hasanuddin Wahid, untuk jabatan strategis Sekjen.

DPP PKB mengklaim, Lukman dan Karding yang sama-sama pernah menjabat Sekjen, memang tidak bersedia untuk dimasukkan ke dalam struktur DPP PKB. Lukman, kepada media massa, mengakui tidak ada kecocokan dengan program partai lima tahun ke depan.


Tentang perpecahan internal PKB itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah, berpendapat bahwa Cak Imin tengah menampakkan wajah otoriter di tubuh PKB.

Lukman dan Karding adalah dua kader unggulan. Memilih orang yang belum terlihat kontribusinya untuk PKB sebagai Sekjen, patut dipertanyakan.

“Kondisi ini memperkuat bahwa Cak Imin bukan tokoh yang bisa menerima keterbukaan. Wajah otoriter Cak Imin sudah tampak sejak Gus Dur dihapus dari jajaran elite PKB,” ungkap Dedi kepada Kantor Berita RMOL, Selasa (27/8).

Dia menganggap perpecahan Cak Imin dengan Karding dan Lukman akibat urusan personal. Cak Imin menilai Karding dan Lukman tidak loyal kepada dirinya sebagai pimpinan.

“Ini erat kaitan dengan konflik personal Cak Imin. Lukman dan Karding dianggap kehilangan loyalitas kepada Cak Imin. Itulah sebabnya dikondisikan sejak muktamar agar kedua tokoh ini ditiadakan,” ujarnya.

Ia yakin, Cak Imin sedang memanfaatkan momentum "menghilangkan" dua tokoh yang berseberangan dari kepengurusan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya