Berita

Siti Zuhro/Net

Politik

Bisa Saja Jokowi Pilih Arcandra Karena Sreg, Tapi Publik Punya Penilaian

SENIN, 26 AGUSTUS 2019 | 20:12 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Nama-nama calon menteri yang bakal menduduki jabatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mulai mengemuka. Salah satunya Arcandra Tahar yang kini menjabat sebagai wamen ESDM.

Arcandra Tahar sempat menduduki jabatan itu sebelum digantikan oleh Ignatius Jonan karena kedapatan dwi kewarganegaraan.

Namun demikian, pengamat politik dari LIPI Siti Zuhro menilai kasus dua paspor Arcandra sudah selesai. Ini seiring pengangkatan sebagai wamen.


“Masalah dwi kewarganegaraanya juga sudah dianggap clear. Buktinya tidak muncul  polemik setelah yang bersangkutan menjadi wamen,” ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (26/8).

Zuhro mengatakan jika Archandra dipilih lagi menjadi menteri, hal itu merupakan bagian dari hak prerogatif presiden untuk memilih siapa sosok yang pas menjadi menterinya.

Hanya saja publik juga berhak memiliki pandangan tersendiri mengenai sosok Arcandra, baik dalam kasus dwi kewarganegaraan maupun masalah kinerjanya selama ini dalam mendampingi Jonan.

“Sebagai presiden dengan hak prerogatifnya pilihannya bisa saja sangat subyektif. Dipilih karena Jokowi merasa sreg, meskipun penilaian publik bisa jadi sebaliknya,” tandasnya.

Sementara itu, pengamat politik dan kebijakan publik, Uchok Sky Khadafi menilai Arcandra tidak tepat menjabat menteri ESDM. Sebab, pria yang pernah memegang paspor Amerika Serikat tersebut belum menunjukkan kerja yang mumpuni di bidang ESDM.

Salah satu yang disoroti Uchok adalah sikap diam Arcandra saat terjadi pemadaman listrik di Jawa Barat, Banten, dan Jakarta beberapa waktu lalu.

"(Arcandra) tidak bagus jadi Menteri ESDM. Listrik saja mati dia diam," ujar Direktur Centre For Budget Analysis (CBA) ini.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya