Berita

Pengumuman pemindahan ibukota oleh Jokowi dinilai terlalu dini/Net

Politik

Pengumuman Ibukota Pindah Terlalu Dini, Ekonom INDEF: Justru Bisa Mematikan Ibukota Baru

MINGGU, 25 AGUSTUS 2019 | 15:13 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pengumuman rencana pemindahan ibukota ke Kalimantan dinilai terlalu dini. Akibatnya, berpotensi mematikan ekonomi di ibukota baru karena investasi bakal terhambat.

Hal itu disampaikan Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira. Menurutnya, pengumuman pemindahan ibukota saat ini akan berdampak terhadap minat para investor.

"Saya sih melihatnya ini (pemindahan ibukota) bisa jadi ajang bagi spekulan tanah. Artinya pemain-pemain properti yang mendapatkan informasi dari Istana itu bisa mulai melakukan pembelian tanah dari warga secara besar-besaran," ucap Bhima Yudhistira kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (25/8).

Dampaknya kata Bhima, para pengusaha yang akan menanamkan investasi di Kalimantan bakal berpikir ulang. Salah satunya karena harga tanah yang dipastikan akan melambung tinggi.

"Bagi pengusaha yang mau masuk belakangan, harga tanah bakal sudah tidak masuk akal," imbuhnya.

Sehingga, pihak-pihak yang akan menanamkan investasi di ibukota yang baru bukan mustahil akan berpikir ulang. Menghitung peluang usahanya dengan kondisi yang berkembang di calon ibukota baru nanti.

"Justru bisa mematikan ibukota yang baru karena investasi jadi nggak ke sana," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya