Berita

Bom Pintar/Net

Pertahanan

Miliki JDAM, TNI AU Memasuki Era Baru Teknologi Presentation

SABTU, 24 AGUSTUS 2019 | 11:37 WIB | LAPORAN: A KARYANTO KARSONO

Sebentar lagi, bila tak ada kendala, TNI AU akan diperkuat dengan inventori “smart bomb” alias bom pintar”.

Meski sudah mengoperasikan puluhan jet tempur generasi modern, garda udara Nusantara memang masih terbatas dalam kepemilikan munisi berpemandu presisi atau PGM (precision guided munition).

Untuk menyikat sasaran darat, PGM yang dimiliki TNI AU sejauh ini masih berupa rudal udara ke permukaan AGM-65G/K Maverick. Selebihnya jet-jet tempur yang ada masih mengandalkan roket tak berpenuntun (unguided rockets) ataupun bom-bom konvensional untuk menghancurkan target darat.

Dikabarkan Smart bomb yang akan mengisi inventori TNI AU adalah jenis JDAM (Joint Direct Attack Munition). Pada prinsipnya, JDAM adalah keluarga bom konvensional standar AS (dan NATO) yang dipasangi kit pemandu terintegrasi “inertial guidance system” dan GPS (global positioning system).

Diketahui, kit-kit itu bisa langsung dipasang pada bom-bom jenis Mk.82 berbobot 500 lbs (225 kg), Mk.83 berbobot 1.000 lbs (450 kg) dan Mk.84 berbobot 2.000 lbs (900 kg). Sesudah dipasangi kit-kit JDAM, kodenya bom berganti menjadi GBU-38 (dari bom Mk.82), GBU-32 (dari bom Mk.83) dan GBU-31 (dari bom Mk.84).

Smart bomb jenis JDAM ini sangat akurat dalam perkenaan target. Tingkat meleset (circular error of probability) yang sangat kecil.

Bukaan hanya soal akurasi, pemasangan kit JDAM pada bom konvensional ikut mendongkrak daya jangkau. Jangkauan rata-rata bom JDAM berkisar 15-28 km, tergantung pada kecepatan angin dan sudut pelepasan bom oleh jet tempur.

Semua pesawat tempur TNI AU buatan blok Barat (seperti F-16, Hawk, T-50i dan Super Tucano) bisa dipersenjatai dengan bom JDAM, asalkan membawa serta pod pemandu Sniper atau Litening yang juga perlu diadakan.

Di luar itu, jet-jet tempur Sukhoi Su-27 dan Su-30 Flanker juga ternyata kelak bisa dipersenjatai JDAM, kendati harus menjalani serangkaian modifikasi. Seperti yang dilakukan India pada armada Su-30MKI. Salah satu yang terpenting adalah pemasangan interkoneksi MIL-STD-1553 databus.

Tahap pertama, dikabarkan TNI AU hanya membeli kit JDAM saja. Tidak mengherankan, karena inventori bom Mk.82-84 masih cukup banyak. Cukup simpel. Beli kit, pasangkan ke stok bom-bom yang ada, dan siap pakai.

Bila semua terealisasi, JDAM dan Sniper menjadi titik awal bagi TNI AU memasuki era teknologi matra udara yang kian canggih.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

PDIP Minta Seluruh Kader Banteng Tenang

Kamis, 20 Februari 2025 | 23:23

Megawati Instruksikan Kepala Daerah dari PDIP Tunda Retret ke Magelang

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:43

Wujudkan Pertanian Berkelanjutan dan Ketahanan Pangan, Pemerintah Luncurkan FAST Programme

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:27

Trump Gak Ada Obat, IHSG Terseret Merah

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:26

Uchok: Erick Thohir Akali Prabowo soal Danantara

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:24

Hasto Ditahan, Megawati Tidak Menunjuk Plt Sekjen PDIP

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:21

Resmi Pimpin Banten, Andra Soni-Dimyati Diingatkan Jangan Korupsi

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:18

KPK Tahan Hasto, PDIP: Operasi Politik Mengawut-awut Partai

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:17

Hasto Ditahan, PDIP: KPK Dikendalikan dari Luar Melalui AKBP Rossa

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:16

Adityawarman Adil Apresiasi BSF CGM 2025: Gambaran Kekayaan Budaya Kota Bogor

Kamis, 20 Februari 2025 | 21:56

Selengkapnya