Berita

Dedi Kurnia Syah/Net

Politik

Pengamat Setuju Pendapat Ahok, Pemindahan Ibukota Hanya Upaya Lari Dari Masalah

SABTU, 24 AGUSTUS 2019 | 11:15 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pernah mengatakan pemindahan ibukota negara dari Jakarta tidak tepat. Hal itu merupakan lari dari masalah.

Pengamat politik Dedi Kurnia Syah sepakat dengan pemikiran Ahok. Menurutnya Jakarta sudah mapan sebagai ibukota mengapa harus berpindah ke Pulau Kalimantan yang membangun dari nol.

"Jakarta mapan sebagai ibukota, baik ditinjau dari sisi geografis maupun administratif. Jika ada dalih tidak aman karena ancaman alam, tentu pemerintah harus berupaya untuk mengadaptasi ancaman itu, dan hasilnya inovasi. Jika berpikir pindah, lalu terjadi ancaman yang sama di ibukota baru, apa hendak pindah kembali?" kata Dedi kepada redaksi, Sabtu (24/8).

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion ini mengatakan pindahnya ibukota ke Pulau Kalimantan tidak relevan dengan kemajuan zaman. Dan Jakarta dijadikan ibukota, merupakan hasil pemikiran para pendiri bangsa 50 tahun lalu.

Menurutnya ada yang salah, Presiden Joko Widodo hanya memandang ibukota sebagai tempat berkumpulnya kantor-kantor pemerintah dalam satu tempat.

"Padahal Presiden sendiri dalam beberapa pidato sering mengutip diksi teknologi, 4.0, network society, dan hal maju lainnya yang berimplikasi pada kemudahan akses informasi, lalu tiba-tiba semangat membangun infrastruktur ibukota di Kaltim, rasanya Presiden punya kecenderungan tidak konsisten antara cita-cita dan kebijakan," terangnya.

Baca: Soal Pemindahan Ibukota, Ahok Pernah Bilang: Jangan Lari Dari Masalah!

Dedi menambahkan kebijakan pemindahan ibukota tidak penting dan hanya menghabiskan dana APBN yang besar di saat kondisi ekonomi tengah terpuruk.

"Negara ini memerlukan pemerataan pembangunan infrastruktur, bukan hanya pada satu titik di mana Presiden berkantor, lebih utama lagi, Presiden punya beban pembangunan suprastruktur, yakni membangun relasi sosial masyarakat, yang rentan diterpa konflik," paparnya.

Terakhir, Dedi berharap agar pemerintah berpikir ulang mengenai pemindahan ibukota.

"Harapannya, periode kedua ini Presiden benar-benar harus berpikir strategis, tidak melulu berorientasi politik," tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya