Berita

Pengamat ekonomi politik, Ichsanuddin Noorsy/Net

Politik

Presiden Jokowi Tak Punya Daya Untuk Melawan Menteri Rini

JUMAT, 23 AGUSTUS 2019 | 14:06 WIB | LAPORAN:

Rencana perombakan direksi di lima Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diperkirakan akan tetap dilakukan Menteri BUMN, Rini Soemarno meski dilarang Presiden Joko Widodo. Hal itu lantaran posisi Rini lebih kuat dibanding presiden.

"Rini merasa posisinya lebih kuat secara aspek otoritas legal dibanding Jokowi," ujar pengamat ekonomi politik, Ichsanuddin Noorsy kepada wartawan, Jumat, (23/8).

Kekuatan Rini ada pada UU 19/2003 tentang BUMN yang menjadi pegangan dalam melakukan perombakan pengurus BUMN tersebut.

Dalam UU tersebut, khususnya pada Bab II Pasal 15 Ayat (1) dan (2) disebutkan, Menteri BUMN berhak mengangkat dan memberhentikan direksi BUMN.

Kekuatan Rini makin diperkuat dengan ketidaktegasan Presiden Jokowi. Sebab, larangan perombakan direksi hanya disampaikan secara lisan.

"Pelarangan Jokowi hanya sebatas lisan. Itu pun melalui orang lain. Inilah kelemahan Jokowi," tutur Noorsy.

Sejatinya, sebagai seorang menteri seharusnya Rini tunduk pada perintah dari presiden lantaran memiliki otoritas mengatur menteri-menteri di bawahnya.

Namun jika dilihat dari pengalaman, mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak akan bisa berkutik dengan kebijakan Rini. Hal itu terlihat saat rekomendasi DPR beberapa waktu yang meminta Rini dicopot.

"Salah satu indikasinya, Jokowi tidak menjalankan rekomendasi Pansus Pelindo 2 DPR untuk memecat Rini," tegasnya.

Sebelumnya perombakan tersebut dikabarkan akan dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada 28 Agustus 2019 - 2 September 2019.

Kelima BUMN tersebut adalah PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS), PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI).

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya