Berita

Gedung KPK/Net

Politik

Demi Integritas, KPK Minta Pansel Telusuri Ketaatan Pajak Capim

JUMAT, 23 AGUSTUS 2019 | 00:50 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) segera menyaring 40 capim KPK yang tersisa. Dalam seleksi tahap ini, KPK mendesak agar pansel turut menelusuri rekam jejak ketaatan pajak para capim.

"Proses penyusunan rekam jejak itu sedang berjalan saat ini. Aspek integritas calon untuk menjadi perhatian yang paling utama bagi pansel, misalnya kepatuhan pajak. Itu juga penting sekali diperhatikan," kata Jurubicara KPK, Febri Diansyah di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (22/8).

Menurutnya, tingkat kepatuhan para capim dalam membayar pajak juga dapat dijadikan cerminan untuk menelusuri rekam jejak kandidat itu sendiri. Terlebih, belakangan KPK menjerat sejumlah pejabat di sektor perpajakan. 

"Kenapa? Karena dalam beberapa perkara kan KPK juga menangani kasus yang terkait dengan korupsi di sektor pajak," ungkap Febri.

Meski demikian, KPK belum mengetaui apakah pansel telah melakukan koordinasi dengan Direktorat Jenderal terkait kepatuhan bayar pajak ke-40 kandidat capim itu.

"Saya tidak tahu apakah pansel juga meminta informasi pada Direktorat Jenderal Pajak atau tidak. Itu domain dari pansel. Tapi kalau data ini didapatkan tentu akan sangat bagus ya," tutur Febri. 
 
Selanjutnya, KPK meyakini bahwa pihak Ditjen Pajak akan menyambut baik apabila rencana tersebut dilakukan oleh pansel dalam menjaring kandidat capim KPK Jilid V ini.

"Kemenkeu, khususnya Direktorat Jenderal Pajak pasti akan memberikan dukungan itu," ujarnya.

Selain itu, kata Febri, capim yang memiliki catatan buruk atau pernah terlibat dalam kasus-kasus tertentu juga seharusnya menjadi catatan serius bagi pansel. Termasuk, dengan rekam jejak seperti pelaporan gratifikasi, harta kekaayaan dan pelanggaran etik lainnya harus diperhatikan pansel.

"Apakah para calon itu pernah melakukan perbuatan tercela atau tidak, karena ini disebut di pasal 29 UU KPK," demikian Febri.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya