Berita

Gedung MPR/Net

Politik

Pengamat: Amandemen Terbatas Agenda Pemunduran Demokrasi

KAMIS, 22 AGUSTUS 2019 | 09:57 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Diduga ada agenda pihak tertentu yang ingin demokrasi di Indonesia mundur di balik isu dihidupkannya GHBN pada amandemen terbatas UUD 1945.

Demikian disampaikan pengamat politik dari KoDe Inisiatif, Veri Junaid di kawasan Jakarta Barat, Kamis (22/8).

Agenda ini disebut-sebut meluas pada mengembalikan tupoksi awal MPR RI.

"Agendanya ya agenda untuk kemunduran demokrasi. Pemilihan presiden secara tidak langsung. Ada agenda kemunduran demokrasi dan peran sistem perencanaan yang sudah tadi deliberatif. Jadi melibatkan banyak pihak lebih partisipatif," ujar Veri.

"Jadi bukan hanya partisipatif, kalau partisipatif itu dia hanya melibatkan. Kalau deliberatif dia ada proses komunikasi, ada proses dialog. Jadi bukan hanya dilibatkan, ada dialog yang dibangun," tambahnya.

Menurutnya, agenda besar dari PDI Perjuangan dalam menghidupkan GBHN adalah ingin menarik proses politik saat ini pada kekuasaan elit dan bukan lagi diserahkan kepada masyarakat.

"Sebagai contoh, pemilihan yang tadinya langsung, memilih siapa yang akan menjadi presiden dan wakil presiden, ditarik kepada penguasa terpilih secara tidak langsung. Itu menurut saya agenda-agenda politik yang mungkin sedang diusung para elite politik," sebut Veri.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya