Berita

Pemerintah Singapura beri travel warning warganya yang berencana pergi ke Hong Kong/Net

Dahlan Iskan

Dapat Travel Warning, 3 Universitas Singapura Batalkan Pertukaran Pelajar Ke Hong Kong

SELASA, 20 AGUSTUS 2019 | 16:01 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Peningkatan ketegangan di Hong Kong tidak hanya mempengaruhi sektor ekonomi dan pariwisata di wilayah tersebut, termasuk juga program pertukaran pelajar dengan negara lain. Beberapa universitas di Singapura diketahui telah membatalkan program pertukaran pelajar ke Hong Kong setelah Pemerintah Singapura menerapkan travel warning bagi warganya.

Diberitakan oleh IndiaToday (Selasa, 20/8), setelah Hong Kong dilanda unjuk rasa massal selama 11 pekan, beberapa negara mulai menerapkan travel warning bagi warganya yang berencana pergi ke Hong Kong. Singapura jadi salah satu negara yang melakukannya.

Kementerian Luar Negeri Singapura pada pekan lalu memperingatkan untuk tidak melakukan perjalanan yang tidak penting ke Hong Kong saat ini. Mengingat unjuk rasa besar-besaran di Hong Kong tidak dapat diprediksi dan dapat berubah menjadi kekerasan.


Setelah itu, beberapa universitas di Singapura menyarankan agar pertukaran siswa ke Hong Kong dibatalkan. Universitas-universitas tersebut adalah National University of Singapore, Nanyang Technological University, dan Singapore Management University.

Menurut Reuters, pihak universitas maupun Kementerian Pendidikan Singapura tidak memberikan komentar lebih lanjut mengenai pembatalan pertukaran pelajar ke Hong Kong tersebut.

Hong Kong sendiri memiliki beberapa universitas unggulan yang menjadi daya tarik pelajar asing.

Namun, sejak unjuk rasa pada awal Juni lalu yang menuntut penghapusan RUU Ekstradisi, membuat banyak warga asing jadi takut datang ke Hong Kong. Berdampak langsung terhadap menurunnya jumlah wisatawan yang datang ke wilayah tersebut.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya