Berita

Kericuhan/Net

Politik

Pemerintah Harus Bertindak Cepat Tangkap Provokator Kericuhan Papua

SELASA, 20 AGUSTUS 2019 | 00:59 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Kericuhan di Malang dan Surabaya yang merembet ke tanah Papua tidak boleh dianggap remeh. Sebab, ada permasalahan yang lebih kompleks dan belum tuntas sejak jaman orde baru hingga rezim Jokowi, sehingga konflik terus bermunculan.

Begitu kata pengamat terorisme dan intelijen Harits Abu Ulya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (19/8).

Dia menguraikan bahwa Papua merupakan daerah yang menjadi sumber keuntungan ekonomi bagi bangsa. Tapi kehidupan warga Papua masih serba kekurangan.


Menurutnya, jika masalah utama itu tidak segera diatasi, maka akan menjadi bara dalam sekam. Artinya, kompleksitas persoalan yang menahun tersebut mudah terbakar jika ada pemantik.

“Apalagi banyak spionase asing dengan beragam cover fokus di Papua dengan agenda yang bisa mengancam kedaulatan NKRI atas Papua,” ungkapnya.

Untuk itu, Harits mengingatkan bahwa pemerintah pusat, dalam hal ini aparat penegak hukum, jangan menganggap remeh kasus Papua. Pelaku provokasi harus segera ditemukan diadili.

Jika antisipasi tidak cepat, Harits khawatir bakal terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

“Jangan lupa bahwa di Papua ada gerakan separatis OPM yang terus bekerja untuk melepaskan Papua dari NKRI. Pihak asing juga melihat Papua sangat seksi dan menarik untuk dikangkangi,” jelasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya