Berita

Nyarwi Ahmad menilai GBHN akan melemahkan status presiden/Net

Politik

Pengamat: GBHN Akan Beri Angin Parpol dan Politisi Berpola Pikir Orba

JUMAT, 16 AGUSTUS 2019 | 15:58 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Rencana menghidupkan kembali Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) dianggap akan memberikan jalan bagi partai politik (parpol) maupun politisi dengan pola pikir Orde Baru (Orba).

GBHN yang akan mengembalikan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai lembaga tertinggi negara dapat membahayakan kelangsungan sistem demokrasi di Indonesia pascareformasi.

"Apa yang disampaikan oleh Pak Jokowi (soal GBHN) sudah sangat tepat. Sebab, Amandemen yang mengembalikan lagi MPR sebagai lembaga tertinggi negara ini bisa memberikan angin segar bagi kelompok-kelompok parpol dan politisi konservatif dengan alam pikir Orba, agar Presiden dan Wapres (kembali) dipilih oleh MPR," kata Director for Presidential Studies-DECODE UGM, Nyarwi Ahmad kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (16/8).

Menurut Nyarwi, GBHN akan membatasi ruang gerak presiden dalam merespons perkembangan ekonomi dan politik global yang saat ini sangat cepat berubah.

"Selain itu, adanya GBHN juga bisa membatasi kreativitas dan inovasi Pak Jokowi sebagai Presiden. Dengan menjadikan MPR sebagai lembaga tertinggi negara, posisi presiden sebagai Kepala Negara akan semakin tersubordinasi dan bahkan bisa tersandera oleh sekelompok elit yang mempimpin lembaga tersebut," jelasnya.

Diketahui, rencana menghidupkan kembali GBHN yang dibungkus dalam Amandemen UUD 195 kembali mencuat setelah beberapa elit partai politik menyampaikannya kepada publik.

Rencana tersebut mendapat reaksi keras dari berbagai aktivis maupun elemen masyarakat. Namun, tak sedikit pula yang mendukung rencana menghidupkan kembali GBHN karena menilai sistem politik di Indonesia sudah semakin tak terarah.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya