Berita

Yandri Susanto/RMOL

Politik

PAN Dukung Pernyataan Surya Paloh Soal Kapitalis Liberal, Tapi Konteksnya Beda

JUMAT, 16 AGUSTUS 2019 | 13:49 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Partai Amanat Nasional (PAN) tidak membantah pernyataan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang menyebutkan saat ini Indonesia menganut sistem negara kapitalis yang liberal, bukan lagi Pancasila.

"Ya kalau liberal dan kapitalis ya kelihatannya memang begitu," kata Ketua DPP PAN Yandri Susanto di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8).

Namun, Yandri melihat konteks kapitalis liberal itu lebih pada pengusaan lahan di Indonesia yang jauh dari kata berkeadilan.

"Faktanya kan hari ini hanya segelintir orang menguasai kekayaaan Indonesia, berapa juta hektar dikuasai sekelompok orang itu. Saya kira ada benarnya Pak SP seperti itu," sebutnya.

Kalimat kontroversi yang dilontarkan Surya Paloh, kata Yandri, memiliki makna yang tersirat agar masyarakat sadar untuk mengembalikan Indonesia pada pakem ideologi Pancasila.

Namun, Yandri menyarankan agar Surya Paloh berkaca pada dirinya sendiri dan konsisten untuk mengembalikan Pancasila yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat.

"Nah, kalau kita sepakat itu sudah melenceng dan perlu dikembalikan kepada rel yang benar, kita minta Pak SP dan kawan-kawan (pemerintah) untuk konsisten dan komitmen untuk mengembalikan kepada rel yang benar," tegasnya.

Saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Indonesia (UI), Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Rabu (14/8), Surya Paloh menyebutkan saat ini Indonesia menganut sistem negara kapitalis yang liberal, bukan lagi Pancasila sebagai ideologi negara.

Surya Paloh mencontohkan, pada praktik demokrasi seperti pileg, pilpres dan pilkada, kompetisi bukan lagi soal akhlak, kepribadian, attitude dan juga ilmu pengetahuan, tapi wani piro, money is power.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Tim 7 Jokowi Sedekah 1.000 Susu dan Makan Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 20:00

Jajaki Alutsista Canggih, KSAL Kunjungi Industri Pertahanan China

Selasa, 30 April 2024 | 19:53

Fahri Minta Pembawa Nama Umat yang Tolak 02 Segera Introspeksi

Selasa, 30 April 2024 | 19:45

Kemhan RI akan Serap Teknologi dari India

Selasa, 30 April 2024 | 19:31

Mantan Gubernur BI Apresiasi Program Makan Siang Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 19:22

Anies Bantah Bakal Bikin Parpol

Selasa, 30 April 2024 | 19:07

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Penguatan Ekonomi Perdagangan

Selasa, 30 April 2024 | 18:44

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

Raja Charles III Lanjutkan Tugas Kerajaan Sambil Berjuang Melawan Kanker

Selasa, 30 April 2024 | 18:33

Kemhan India dan Indonesia Gelar Pameran Industri Pertahanan

Selasa, 30 April 2024 | 18:31

Selengkapnya