Berita

Kenneth Sutardja menghadapi vonis/RMOL

Hukum

Suap Krakatau Steel, Kenneth Sutardja Divonis 1 Tahun 9 Bulan Penjara

KAMIS, 15 AGUSTUS 2019 | 16:13 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Direktur Utama PT Grand Kartech, Kenneth Sutardja divonis 1 tahun 9 bulan penjara dan denda Rp 100 juta subsider tiga bulan kurungan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.

Kenneth diyakini terbukti menyuap Direktur Produksi dan Teknologi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Wisnu Kuncoro sebesar Rp 101,54 juta terkait proyek pengadaan barang dan jasa di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Krakatau Steel.

"Terdakwa Kenneth Sutardja terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana dakwaan. Menjatuhkan pidana penjara kepada terdakwa selama 1 tahun dan 9 bulan ditambah denda sebesar Rp100 juta yang bila tidak dibayar diganti kurungan selama 3 bulan," kata Ketua Majelis Hakim, Franky Tambuwun saat membacakan amar putusan, Kamis (15/8).

Vonis terhadap Kenneth ini lebih rendah dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (JPU KPK) yang menuntut Kenneth 2 tahun penjara dan denda Rp 100 juta subsider 6 bulan kurungan.

Terkait hal itu, hakim mempunyai pertimbangan memberatkan dan meringankan dalam putusannya itu.

"Untuk hal yang memberatkan, perbuatan Kenneth dinilai bertentangan dengan program pemerintah yang sedang gencar-gencarnya memberantas korupsi. Bahkan Kenneth dinilai tidak mengakui perbuatannya," kata Hakim Franky.

Sedangkan, untuk hal yang meringankan, terdakwa Kanneth berperilaku sopan di persidangan dan juga belum pernah terlibat masalah hukum.

Akibat ulahnya, Kenneth terbukti melakukan perbuatan melawan hukum sebagaimana dakwaan kedua Pasal 13 UU 31/1999 sebagaimana diubah dengan UU 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Adapun terkait putusan, Kenneth menyatakan menerima putusan majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta. Namun, JPU KPK menyatakan masih pikir-pikir terkait vonis hakim terhadap Kanneth tersebut.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya