Berita

Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu/RMOL

Politik

Menhan Urai Ancaman Non Fisik Saat Silaturahmi Pancasila

SENIN, 12 AGUSTUS 2019 | 13:09 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu menjadi pembicara di acara dialog dan silaturahmi tokoh bangsa yang dihelat di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat.

Dalam kesempatan tersebut, Menhan yang merupakan penasehat tertinggi presiden dalam bidang pertahanan negara menyampaikan perihal hakikat keamanan nasional dalam rangka menghadapi berbagai dimensi ancaman terhadap negara.

Tujuan utama keamanan adalah menjaga keselamatan bangsa, serta menjaga keutuhan dan integritas teritorial NKRI yang berlandaskan Pancasila dan UUD 45.


“Dalam hal ini, Menhan memiliki kewenangan tertinggi dalam mendefinisikan dan menetapkan bentuk ancaman terhadap negara dan cara serta alat apa untuk mengatasinya,” ungkapnya di Grand Sahid Hotel, Jakarta Pusat, Senin (12/8).

Di era modernisasi dan globalisasi ada berbagai ancaman dalam bentuk fisik yang nyata maupun tidak nyata. Ryamizard menguraikan bahwa ancaman non fisik menargetkan mindset atau pola pikir anak bangsa Indonesia yang hendak mengubah ideologi Pancasila atau dengan istilah populernya proxy war.

“Serangan mindset atau perang modern ini akan terus mempengaruhi hati dan pikiran rakyat dengan tujuan untuk membelokkan pemahaman terhadap ideologi negara,” paparnya.

Metode operasional perang ini, sambung Ryamizard, dilakukan melalui infiltrasi ke dalam dimensi intelijen, militer, pendidikan, ekonomi, ideologi, politik, sosial budaya, kultur, agama, bantuan-bantuan, kerjasama berbagai bidang dan media.

Mantan KSAD itu menyampaikan tujuan dari perang modern yang bernuansa materialisme ini adalah menguasai sumber daya alam dan sumber perekonomian nasional.

“Pada hakikatnya, indikator kekuatan suatu bangsa yang merdeka sangat ditentukan oleh kekuatan persatuannya, yang dilandasi ideologi sebagai dasar negara yang melandasi terbentuknya suatu negara,” pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya