Berita

Wawan Hari Purwanto/RMOL

Pertahanan

BIN: Terlalu Prematur Menuding Enzo Terpapar Radikalisme

SABTU, 10 AGUSTUS 2019 | 15:55 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Calon Taruna Akademi Militer (Catar Akmil) Enzo Zenz Allie yang berfoto dengan bendera diduga milik organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) diasumsikan sebagai orang yang terpapar ideologi terlarang dan radikalisme, dinilai terlalu dini.

Begitu yang disampaikan oleh Jurubicara Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto usai diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (10/8).

"Sekarang masih prematurlah untuk menyebut seperti itu (Enzo terpapar radikalisme). Apalagi ini kan anak muda kita, yang memiliki bakat, spirit dan juga mental perjuangan yang tinggi untuk bergabung di dalam sistem keamanan di Indonesia," jelas Wawan.


Oleh karena itu, kata Wawan, BIN tidak mau terjebak oleh asumsi apalagi fitnah yang berkembang mengkaitkan Enzo sebagai simpatisan dari organisasi yang dikonotasikan radikal itu, dengan cara mendengarkan langsung dari pihak keluarga, komunitas Enzo bermain dan masyarakat.

"Karena kita juga tidak ingin terjebak di dalam sehuah asumsi saja apalagi fitnah. Jadi semuanya ini harus objektif,? jelas Wawan.

Menurutnya, anak-anak muda termasuk Enzo memiliki keingintahuan yang sangat tinggi. Untuk itu, BIN akan mendalami motif dan alasan Enzo memasang foto dengan bendera yang diduga milik HTI itu.

"Landasan dan alasan pemikirannya mengapa (foto dengan bendera HTI) itu nanti tentu akan ada penelitian dan pertanyaan-pertanyaan itu," jelas Wawan.

Pihaknya berharap, sosok Enzo yang masih muda dan memiliki bakat dan spirit serta mental kejuangan yang berkeinginan kuat untuk mengabdi kepada negara agar diberikan kesempatan, dilakukan pembinaan-pembinaan selama pendidikan di Akmil.

"Di sana yang akan terus dinilai karena inikan secara sistemik tidak hanya dipantau di awal saja, tapi sampai akhir. Banyak juga yang di tengah jalan putus, banyak juga di tengah jalan disersi, kan banyak terjadi," pungkas Wawan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya