Berita

Jumpa pers di KPK/RMOL

Hukum

Kronologis OTT Politisi PDIP Terkait Dugaan Suap Impor Bawang Putih

JUMAT, 09 AGUSTUS 2019 | 01:58 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah resmi menetapkan anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan I Nyoman Dhamantra dan lima orang lainnya sebagai tersangka kasus dugaan pengurusan izin impor komoditas hortikultura, yakni bawang putih tahun 2019.

Penetapan tersangka dilakukan setelah tim penindakan KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Jakarta sejak Rabu (7/8) hingga Kamis (8/8) hari ini.

"KPK sangat kecewa dan menyesalkan praktik korupsi seperti ini masih terjadi dan melibatkan wakil rakyat di DPR RI," kata Ketua KPK Agus Rahardjo di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (8/8) tengah malam.

Agus kemudian menguraikan operasi senyap yang dilakukan dalam kasus ini.

Operasi dimulai dengan mengungkap dugaan transaksi yang akan dilakukan Elviyanto (ELV) selaku pihak swasta, Mirawati Basri (MBS) selaku orang kepercayaan Nyoman, kemudian Made Ayu (MAY) dari pihak swasta lainnya, MAT dan SWN selaku sopir, di sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Jakarta Selatan.

"Dari tangan Maria yang merupakan orang kepercayaan Nyoman, tim anti rasuah mengamankan uang senilai 50 ribu dolar AS,” ungkap Agus.

Kemudian, tim penindakan KPK melakukan pengembangan. Tim bergerak dan mengamankan sejumlah pihak, yakni Dody Wahyudi (DDW), Chandry Suanda (CSU alias Afung) pihak swasta dan LSK di sebuah hotel di kawasan Jakarta Barat.

"Dari tangan Dody, tim KPK mengamankan bukti transfer sebesar Rp 2,1 miliar dari rekeningnya ke rekening seorang kasir di Money Changer Indocev," kata Agus.

Tim KPK yang lain mengamankan Zulfikar (ZFK) selaku pihak swasta di kediaman yang beralamat di Cosmo Park, Jakarta Pusat.

Sekitar pukul 02.41 WIB dinihari, KPK juga mengamankan SYQ di kediamannya yang terletak di wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Selanjutnya, tim membawa SYQ untuk mengantar ke rumah NNO. Sekitar pukul 03.10 WIB, tim KPK mengamankan NNO di Jagakarsa.

Secara paralel, tim KPK kemudian mengamankan I Nyoman di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Nyoman sedang ingin menempuh penerbangan ke Bali, tempat gelaran Kongres V PDIP digelar.

"Kemudian pukul 19.00 WIB, tim mengamankan ULF di kantor Money Changer Indocev di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Barat," ungkap Agus.

Dalam operasi tangkap tangan ini, KPK menduga ada alokasi fee sekitar Rp 1.700 hingga Rp 1.800 per kilogram bawang putih yang rencananya akan diimpor ke Indonesia.

Sementara duit suap sejumlah Rp 2 miliar disiapkan untuk mengunci kuota impor yang diurus.

Komitmen fee tersebut akan digunakan untuk kepengurusan perizinan kuota impor 20.000 ton bawang putih.

Sedangkan Nyoman diduga telah menerima uang Rp 2 miliar melalui transfer tersebut, untuk mengurus SPI. Di mana komitmen awalnya sebesar Rp 3,6 miliar.

Adapun uang Rp 100 juta yang masih berada di rekening Dody diduga akan digunakan untuk operasional pengurusan izin. Saat ini semua rekening dalam kondisi diblokir oleh KPK.

Totalnya, jika komitmen fee deal, maka fee yang akan didapat I Nyoman dan kolega mencapai Rp 39,6 miliar.

I Nyoman, bersama dengan Mirawati, dan Elviyanto yang diduga menerima suap disangkakan melanggar pasal 12 huruf a atau pasal 12 huruf b atau pasal 11 UU 31/1999 tentang PemberantasanTindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU 20/2001 juncto pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Sementara sebagai pihak yang diduga memberi suap, Afung, Doddy, dan Zulfikar disangkakan melanggar pasal 5 ayat (1) huruf a atau pasal 5 ayat (1) huruf b atau pasal 13 UU 31/1999 sebagaimana telah diubah dengan UU 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya