Berita

Ketua Bidang Pendidikan LSKE Kadin Indonesia, Bayu Prawira/RMOL

Bisnis

Gojek, Bukalapak, Tokopedia Dan Traveloka Dapat Donor Asing Dengan Angka Fantastis

RABU, 07 AGUSTUS 2019 | 18:05 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Tercatat sedikitnya empat unicon terbesar di Indonesia disinyalir mendapat donor dari pihak asing untuk mengepakkan sayap bisnis berbasis onlinenya. Terlebih suntikan dana yang mengalir pada e-commers seperti Gojek, Bukalapak, Tokopedia dan Traveloka tidak sedikit uang yang digelontorkan.

Hal itu, dinilai dapat mengancam ketahanan pasar nasional seperti UMKM dan sejenisnya yang berasal dari kearifan lokal asli Indonesia.

Begitu kata Ketua Bidang Pendidikan LSKE Kadin Indonesia, Bayu Prawira pada dialog publik bertajuk 'Dampak Operasional dan Kepemilikan Saham E-Commerce terhadap Ketahanan Ekonomi Nasional", di Gedung Menara Kadin Indonesia, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (7/8).


"Informasi terbaru, seperti dilaporkan Tech-Crunch, Gojek telah mendapat persetujuan suntikan dana dari beberapa investor: Google, JD.com, dan Tencent sebesar 920 juta dolar AS (Rp 13 triliun) yang telah menaikkan valuasi perusahaan menjadi sekitar 9,5 miliar dolar AS," ungkap Bayu.

Menurut Bayu, status Gojek yang masih masuk kategori unicorn secara drastis akan berganti menjadi decacorn yang tarafnya lebih tinggi. Hal tersebut dikarenakan kepemilikan saham dan perputaran keuangannya melebihi unicorn.

"Artinya, tinggal selangkah lagi Gojek "naik kelas" menjadi decacorn, yaitu startup dengan valuasi 10 miliar dolar AS ke atas," kata Bayu.

Meski begitu, lanjut Bayu, dari sekian banyak investor Gojek, hanya dua perusahaan yang berasal dari dalam negeri, yakni Astra International Tbk (Indonesia) yang mengucurkan dana sebesar 150 juta dolar AS atau setara Rp 2 triliun dan Global Digital Niaga, anak perusahaan modal ventura Global Digital Prima (GDP) milik Djarum Group. Selebihnya investor asing. Begitu pula Tokopedia," imbuhnya.

Sementara, untuk unicorn Tokopedia, tercatat hanya ada satu investor lokal yaitu Indonusa Dwitama, dengan kucuran dana yang berasal dari Alibaba Group (China) dan Softbank Vision Fund (Inggris) senilai 1,1 miliar dolar AS.

Kemudian, unicorn lokal lain, Traveloka, juga mengalami perkembangan pesat lantaran mendapat kucuran dana dari investor asal Amerika Serikat, China, Jepang, dan India.

"Tak tercatat satu pun investor lokal di perusahaan agregasi jasa perjalanan online ini (Traveloka)," ujar Bayu.

Hal berbeda dialami Bukalapak, menurut Bayu, mayoritas saham Bukalapak masih dikuasai PT Emtek, melalui anak perusahaannya, PT Kreatif Media Karya (KMK) memiliki 49,15 persen saham Bukalapak yang nilainya hampir mencapai Rp 500 miliar.

"Investor lainnya adalah Batavia Incubator, perusahaan join Corfina Group dengan mitranya, Rebright Partners, spesialis inkubator dari Jepang. Dari lima investor asing Bukalapak, tiga perusahaan dari Jepang, satu dari AS, dan satu perusahaan Korea Selatan," demikian Bayu.

Selain Bayu, hadir sejumlah nasumber dalam acara tersebut diantaranya; Ketua Lembaga Inovasi Teknologi Start Up Kadin Indonesia, Patrick Walujo, Ketua Lembaga Pengkajian, Penelitian dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kadin Indonesia, Didik J. Rachbini.

Kemudian, Ketua Asosiasi E-Commerce Indonesia (IDEA), Ignatius Untung S, Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal (PIPM) BKPM, Farah R Indriani, serta Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) dan para pelaku usaha Start up atau Unicorn.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya