Berita

Lambang PLN/Net

Politik

Gerindra: Direksi PLN Bikin Malu Jokowi

SELASA, 06 AGUSTUS 2019 | 00:20 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Pemadaman listrik yang terjadi di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten pada Minggu (4/8) tidak bisa selesai sebatas permintaan maaf dari jajaran direksi Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono menilai pemadaman listrik yang terjadi hingga berjam-jam dengan cakupan daerah yang luar telah berdampak sistemik pada perekonomian bangsa.

Dia kemudian mencontohkan para pengusaha ikan hias yang mengalami kerugian besar lantaran hewan ternak mati. Ikan mati lantaran pompa air tidak berfungsi di saat listrik padam.


“Belum lagi usaha supermaket banyak yang rugi besar karena mesin pendingin rusak dan banyak lagi. Sehingga kompensasi yang ditawarkan PLN tidak ada gunanya,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (5/8).

Menurutnya, pemadaman tersebut telah membawa bencana ekonomi bagi masyarakat. Apalagi nilai tukar rupiah terhadap dolar juga turut jeblok.

“Tidak ada maaf bagi direksi PLN. Mereka harus bertanggung jawab. Sebab, kompensasi yang diberikan tidak akan sebanding dengan kerugian pelaku usaha dan masyarakat,” terangnya.

Tidak hanya itu, ketua umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu tersebut juga menilai direksi PLN telah mencoreng nama Jokowi sebagai presiden.

Ini lantaran pemadaman listrik di setengah Pulau Jawa, yang menjadi tempat tinggal separuh populasi Indonesia, bertolak belakang dengan kerja Jokowi yang fokus membangun infrastruktur listrik.

“Gimana tidak buat malu Pak Joko Widodo yang selama ini sangat fokus dengan Infrastruktur listrik untuk mendukung investasi yang akan masuk ke Indonesia? Ternyata listrik di setengah Pulau Jawa justru padam berjam-jam,” tegasnya.

Arief mendesak Jokowi untuk mencopot jajaran pejabat PLN yang saat ini memimpin perusahaan plat merah penguasa setrum di negeri ini.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya