Berita

Video Conference Dubes Ri untuk Vietnam Ibnu Hadi dengan awak media/RMOL

Dunia

Perang Dagang AS VS China, Vietnam Jadi Primadona Investor Asing

KAMIS, 01 AGUSTUS 2019 | 16:32 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Beberapa tahun terakhir kita tengah dikagetkan dengan perkembangan pesat yang dilakukan oleh Vietnam, khususnya di bidang ekonomi. Bagaimana tidak, pada tahun 2018, Foreign Direct Investment (FDI) atau investasi asing langsung yang dimiliki Vietnam saja sudah mencapai 19 miliar USD.

Selama enam bulan terakhir terhitung dari Januari hingga Juni, FDI Vietnam kembali mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu 18.47 miliar USD, mengalami kenaikan dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Begitu kiranya yang disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Vietnam Ibnu Hadi dan Konjen RI untuk Ho Chi Mihn Hanif Salim, dalam video conference bersama para awak media di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng Selatan, Jakarta  Pusat, Kamis (1/8).


Tidak dapat dipungkiri, FDI memang memiliki pengaruh yang sangat besar bagi pertumbuhan sebuah negara, terutama negara berkembang. Dengan FDI, sebuah negara dapat membangun infrastruktur dan memajukan roda perekonomian dengan lebih cepat. Hal itulah yang dialami oleh Vietnam saat  ini.

Menurut Ibnu, peningkatan FDI yang dirasakan oleh Vietnam dikarenakan beberapa faktor, di antaranya adalah kondisi ekonomi global dan cost of production yang kompetitif.

"Pada dasarnya mereka (Vietnam) itu memiliki momentum.  Dikaitkan dengan perang dagang AS China, menurut saya dalam jangka pendek memang Vietnam diuntungkan. Sebenarnya keuntungan ini sudah terjadi bahkan sebelum adanya perang dagang kalau menurut saya," jelas Ibnu.

Dengan adanya perang dagang antara China dan AS, China sendiri saat ini sedang mengalami peningkatan cost of production, sehingga perusahaan yang ada di China kemudian melakukan perluasan di luar negeri. Vietnam pun menjadi target Penanaman Modal Asing (PMA) China bukan hanya karena letak geografisnya yang dekat, namun  cost of productionnya yang lebih rendah, termasuk perijinannya yang mudah.

"Upah buruh secara rata-rata lebih murah dari China dan Indonesa, adanya simplifikasi perizinan, infrastruktur memadai, tidak ada kesenjangan yang sangat mencolok. Secara Infrastructure wise, Vietnam itu kondusif," ucap Ibnu.

Selain China, Vietnam pun menjadi target investasi negara-negara  Barat, salah satunya adalah Uni Eropa (UE). Sementara, jika dibandingkan, Indonesia saat ini justru mengalami diskriminasi produk crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit. Tentu hal ini, menjadi tantangan bagi Indonesia untuk bisa jadi lebih baik.

"Secara keseluruhan, cost of production Vietnam sangat kompetitif. Itu yang harus dipelajari oleh Indonesia," jelas Ibnu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya