Berita

Petani garam di Karawang/RMOLJabar

Nusantara

Minyak Pertamina Bocor, Petani Garam Di Karawang Berhenti Produksi

RABU, 31 JULI 2019 | 09:50 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Banyak petani garam di Pesisir Pantai Utara Karawang, Jawa Barat berhenti berproduksi. Alasannya, air laut sebagai sumber utama pembuatan garam tercemar minyak Pertamina yang bocor sejak dua pekan terakhir.

Para petani garam di Kecamatan Cibuaya dan Tempuran resah akibat tumpahan minyak yang menyebar hingga ke lepas pantai utara. Akibat air laut tercemar, sebagian petani enggan menggarap lahannya, lantaran bahan baku pembuatan garam sudah tidak layak untuk diproduksi menjadi garam.

Suwito (52), petani garam asal Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya mengatakan, sejak bocornya Anjungan Lepas Pantai YY Area Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (ONWJ), Kawarang, petani garam berhenti memproduksi karena air laut sudah terkontaminasi minyak.


"Sejak adanya peristiwa kebocoran anjungan lepas pantai, para petani garam berhenti produksi," ujar Suwito seperti dilansir dari RMOL Jabar, Rabu (31/7).

Petani garam enggan menggarap lahannya karena khawatir tumpahan minyak yang terus naik ke bibir pantai akan masuk ke lahan garapan sehingga akan merugikan semua pihak.

"Petani sudah tidak menggarap lahan tambak pembuatan garam karena khawatir air bercampur bahan berbahaya masuk ke tambak garam," sebut Suwito.

Senada dengan Suwito, Karmin (40) petani garam di pesisir Desa Ciparage, Kecamatan Tempuran, mengalami hal yang sama. Dia menunda aktivitas menggarap lahan tambak garam karena sewaktu-waktu saat memasukan air laut untuk produksi garam sudah tidak steril dari tumpahan minyak yang masih mengalami kebocoran yang jaraknyanya hanya 7 mil dari bibir pantai.

"Untuk sementara tidak memproduksi garam dulu, karena proses perbaikan kilang minyak yang bocor belum selesai," tutup Karmin.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya