Berita

Kepala BKP, Agung Hendriadi saat melepas kendaraan TTIC/Ist

Kendalikan Harga, BKP Kementan Turunkan 2,5 Ton Cabai Di Jabodetabek

SENIN, 29 JULI 2019 | 02:13 WIB | LAPORAN:

Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian melepas 2,5 ton cabai merah keriting dan cabai rawit di empat pasar dan 14 Toko Tani Indonesia Center (TTIC) yang tersebar di wilayah Jabodetabek.

Hal ini dilakukan untuk mengontrol harga dua komoditi yang masih bertengger di angka Rp 65.000 per kilogram seperti yang tercantum di laman info pangan Jakarta.

“Melalui gelar cabai murah ini diharapkan harga cabai bisa segera turun," ujar Kepala BKP, Agung Hendriadi saat melepas kendaraan TTIC untuk mendistribusikan cabe ke TTI di Jabodetabek, Minggu (28/7).

Agung menjelaskan bila harga cabai yang dijual oleh TTIC berkisar di angka Rp 35.000 per kilogram untuk cabai merah keriting dan Rp 40.000 per kilogram untuk cabai rawit.

Gelar pangan murah ini akan terus dilakukan hingga harga cabai merah keriting dan cabai rawit turun.

“Cabai didatangkan langsung dari petani san Gapoktan kemudian kami salurkan ke TTI yang ada di Jabodetabek sehingga bisa dijual lebih murah,” tambah Agung.

Agung menambahkan bila selama ini BKP Kementan telah memanfaatkam sistem e-commerce berupa aplikasi pemesanan pangan dari TTI ke Gapoktan selalu perantara. Hingga saat ini, total nilai transaksi bahan pangan lewat e-commerce BKP mencapai angka Rp 14,8 miliar.

“Oleh karena itu akan terus dikembangkan sebagai tulang punggung pemasaran produk pangan dari Gapoktan ke TTI,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Lembaga Usaha Pangan Masyarakat (Aslupama) Jawa Barat, Agus yang mendukung kegiatan ini mengatakan bahwa aksi gelar cabai murah tak hanya berlangsung selama satu hari. Karena saat ini terdapat lebih dari 6 ton cabai yang akan segera disebar di pasar-pasar tradisional di Jabodetabek.

“Kami Aslupama akan terus membantu Kementerian Pertanian dalam pengaturan kiriman cabe ke TTIC,” jelasnya.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya