Berita

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Abra Talattov/Net

Bisnis

Indef: Investasi Migas Indonesia Tak Memuaskan

MINGGU, 28 JULI 2019 | 23:24 WIB | LAPORAN:

Realisasi investasi migas dinilai tidak memenuhi ekspektasi. Tercatat, sepanjang paruh pertama tahun ini realisasi tak lebih dari 35 persen dari target tahun 2019.

Hal tersebut disampaikan peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Abra Talattov dalam Diskusi Online Indef mengenai 'Problem Defisit Migas dan PR ke Depan', Minggu (28/7).

“Kinerja investasi Migas di Indonesia masih belum memuaskan karena hingga Semester I – 2019, realisasi investasi migas baru mencapai 5,21 miliar dolar AS atau 35 persen target 2019 14,79 miliar dolar AS,” kata Abra.


“Padahal investasi migas merupakan syarat mutlak untuk meningkatkan produksi migas nasional, memperkuat ketahanan energi nasional dan sekaligus menambah sumber penerimaan negara,” sambungnya.

Kondisi tersebut, kata Abra, merupakan keanehan di tengah suburnya terobosan kebijakan yang telah dikeluarkan Pemerintah. Salah satunya seperti skema gross split yang digadang-gadang dapat meningkatkan keuntungan yang lebih besar bagi investor.

Melalui skema gross split, pemerintah menjanjikan simplifikasi proses bisnis, prosedur, dan administrasi dalam melaksanakan kegiatan operasi perminyakan yang diharapkan mampu mendorong investor untuk lebih giat berinvestasi.

"Namun buktinya, hanya ada 14 blok yang berhasil dilelang dengan skema gross split dalam dua tahun terakhir,” paparnya.

Di tengah kenaikan harga minyak dunia yang saat ini menyentuh level 63 dolar AS per barel atau meningkat 18 persen sejak awal 2019, seharusnya bisa menjadi peluang dan stimulus Indonesia untuk menarik investasi hulu migas lebih masif lagi.

Selain itu, kecenderungan tegangnya hubungan AS-Eropa dengan Iran maupun instabilitas politik di Timur Tengah juga sebetulnya menjadi momentum bagi Indonesia untuk menggaet para investor migas. Pasalnya, suhu geopolitik di kawasan Asean relatif terjaga.

“Namun lagi-lagi, hambatan domestik lah yang justru menjadi momok bagi investor migas,” jelasnya menyayangkan.

Baginya hal penting dan patut menjadi perhatian investor bukan sekadar insentif yang dijanjikan pemerintah, melainkan juga soal stabilitas hukum dan politik,

“Nature dari investasi migas yang sangat capital intensive dan berorientasi pada investasi jangka panjang, maka wajar jika isu utama yang mesti diantisipasi oleh investor adalah potensi gejolak politik yang berujung pada perombakan kebijakan baik secara minor apalagi yang bersifat mayor,” tegasnya.

“Setiap perubahan kebijakan mesti dilakukan dengan smooth, melalui dasar kajian yang kredibel dan proses dialog yang terbuka dan setara dengan stakeholder,” tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya