Kunjungan kenegaraan Pangeran Abu Dhabi-Uni Emirat Arab (UEA) , Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, ke Indonesia menjadi kunjungan yang konkret dalam menindaklanjuti kerja sama kedua negara.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Uni Emirat Arab, Husin Bagis, mengatakan, pertemuan bilateral di Istana Bogor pada Rabu (24/7) dengan janji investasi sebesar Rp 136 triliun berbuah hasil konkret dan tuntas.
"Kunjungan kenegaraan kemarin lebih
clear, lebih pasti semua. Mereka (UEA) akan langsung kirim (investasi). Baru berangkat saja sudah mau kirim tim lagi ke sini untuk follow up semua. Itu yang menarik dari kunjungan ini," ungkap Husin di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (26/7).
Husin mengatakan, Pangeran Abu Dhabi tidak banyak bicara tetapi langsung membahas kesepakatan. Bagi Pangeran Mohammed bin Zayed, proyek kerja sama sudah siap dilaksanakan maka Indonesia harus mengakselerasi apa yang menjadi kebutuhan Abu Dhabi.
"Yang pasti dia minta proyek apa yang bisa bisa kita berikan buat mereka. Kita harus siapkan juga semua," lanjut dia.
Husin menjelaskan, dari pertemuannya dengan Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui bahwa Indonesia sudah siap menyelaraskan sejumlah proyek seperti pelabuhan, energi dan pariwisata.
Indonesia meminta UEA mempersiapkan eksekusi nota kesepahaman paling lambat selama 60 hari.
"Dari kita minta dalam 60 hari ke depan sudah ada follow up-nya," terangnya.
Presiden Jokowi dan Pangeran Abu Dhabi menandatangani 12 kesepakatan yang terbagi dalam tiga kesepakatan antarperusahaan dan sembilan kesepakatan antarnegara.
