Berita

Nasir bertemu dengan Menhub/Net

Nusantara

Pengacara: Menhub Baru Tahu Ganti Rugi Tanah Ulayat Suku Marind Belum Terealisasi

KAMIS, 25 JULI 2019 | 13:38 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Masyarakat Adat Suku Marind Inbuti menyampaikan langsung kepada Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi terkait persoalan pembayaran ganti rugi atas tanah ulayat Suku Marind seluas 60 hektar yang digunakan sebagai Bandar Udara Mopah Merauke.

Pengacara Masyarakat Adat Suku Marind Inbuti, Nasir bertemu dengan Menhub, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu kemarin (24/7).

Dia mengadukan nasib warga dari tiga kampung di Kabupaten Merauke, Papua (Yobar, Kayakai dan Spadem) yang lahannya digunakan pemerintah untuk pembangunan Bandara Mopah. Hingga saat ini, persoalan ganti rugi belum juga terealisasi.


"Dalam perbincangan singkat tersebut, Pak Menteri baru mengetahui soal adanya tuntutan ganti rugi penggunaan tanah ulayat yang selama ini diperjuangkan masyarakat adat," ucap Nasir dalam keterangan tertulis, Kamis (25/7).

Nasir menyampaikan, pihaknya sudah melayangkan surat terkait ganti tugi tanah kepada Menhub Cq Dirjen Perhubungan Udara. Dengan demikian, lanjut dia seperti disampaikan Menhub, silahkan berhubungan dengan Dirjen Hubungan Udara.

"Persoalan pembayaran ganti rugi lahan seluas 60 hektare sebenarnya sudah dijanjikan akan dibayar sejak Kementerian Perhubungan dipimpinan oleh Ignatius Jonan, namun sampai Bandara Mopah Merauke beroperasi janji tersebut tidak juga terealisasi," ujar Nasir.

Dan dalam waktu dekat, Nasir akan memediasi rapat antara perwakilan Masyarakat Suku Marind dengan Komisi V DPR guna menyampaikan aspirasi dan tuntutan pembayaran ganti rugi kepada Menhub.

"Soal besaran ganti rugi, akan dibicarakan bersama antara masyarakat dengan pemerintah. Perlu negosiasi agar tercapai kesepahaman harga ganti rugi," demikian Nasir.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya