Berita

Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menlu Retno Marsudi dalam Afternoon Tea Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue 2019/RMOL

Bisnis

Kerja Sama Indonesia-Afrika, Luhut: Kita Ingin Semua Saling Menguntungkan

KAMIS, 25 JULI 2019 | 09:23 WIB | LAPORAN:

Afrika merupakan negara dengan peluang pasar yang sangat besar, oleh karenanya Indonesia tengah berupaya untuk bekerja sama secara konkret dengan Afrika. Apalagi telah didukung oleh kesiapan Indonesia untuk mengekspor produk dalam memenuhi rantai industri.

Hal itu disampaikan Menko Maritim Luhut Pandjaitan dalam joint statement yang didampingi oleh Menlu Retno Marsudi usai melakukan pertemuan Afternoon Tea Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue 2019 bersama para duta besar negara-negara Afrika di Indonesia, di Gedung Pancasila Kemlu Jakarta, Rabu (24/7).

“Saya kira tahun lalu pelaksanaannya bagus, sudah banyak deal yang kita lakukan dengan Afrika. Ini sekaligus juga untuk membuka market kita di sana, karena sekarang kita sudah mulai jalan supply chain industry yang ada di Morowali dan di Weda Bay. Itu saya kira market yang besar yang kita bisa share ke teman-teman di Afrika,” ungkap Luhut.

Terlebih, kata Luhut, penduduk ASEAN dan Afrika jumlahnya sangat besar. Sehingga menjadi peluang bagi Indonesia mengembangkan pasar yang saling menguntungkan.  

“Sekadar diketahui, jumlah penduduk Asia dengan Afrika itu 1,9 miliar. Itu satu market yang besar. Kita ingin semua dilakukan saling menguntungkan. Jangan ada pertanyaan, Afrika itu seperti dieksploitasi berlebihan oleh orang-orang yang investasi ke sana. Kita tidak ada pikiran seperti itu,” tuturnya.

“Tapi kita justru menawarkan, kita invest di sana. Kalau enggak barang kita ke sana, atau juga sebaliknya dari Afrika. Karena banyak sekali barang-barang produk Indonesia sekarang yang bisa kita ekspor,” sambungnya.
 
Dengan ini Indonesa juga tidak hanya membidik pasar-pasar tradisional, namun juga untuk membuka market baru. Dengan total penduduk Afrika sekitar 1,3 miliar orang, hal ini memungkinkan terciptanya satu market dengan potensi yang sangat besar.

“Misalnya mereka produksi kobalt. kita produksi nikel ore. Bagaimana kalau kita kawinkan smelting di tempat yang cost listrik yang murah misalnya hydropower, yang bisa sampai 3 sen per kilowatt hour. Atau coal mining yang dibikin bagus bisa dengan 3 sen per kilowatt hour,” papar Luhut.

Kerja sama konkret ini rencananya akan diputuskan dalam pertemuan Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAD) pada 20-21 Agustus mendatang di Bali. Dalam pertemuan nanti juga akan ditekankan pengembangan ramah lingkungan melalui spirit Asia Afrika yang dicanangkan di Bandung sejak 1955.

“Saya pikir tadi ide brilian dari Bu Menlu untuk menyelenggarakan. Saya kira kita harus patuh apresiasi, dan kita berharap ini terus berkembang ke depan sehingga nanti Indonesia bisa memainkan rule yang lebih bagus lagi yang saling menguntungkan antara Indonesia dan negara-negara Afrika,” tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya