Berita

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto berkalung bunga/Ist

Politik

KPP Bersama Relawan Jokowi Tolak Parpol Oposisi Gabung Pemerintah

SELASA, 23 JULI 2019 | 22:46 WIB | LAPORAN: DARMANSYAH

Presiden terpilih Joko Widodo beberapa waktu yang lalu bertemu dengan Prabowo Subianto dan membahas rencana rekonsiliasi. Bahkan beberapa hari belakangan tersiar kabar jika parpol oposisi akan merapat ke pemerintahan Jokowi.

Menanggapi hal tersebut, Komite Pedagang Pasar (KPP) relawan militan Jokowi-Maruf menilai jika rekonsiliasi yang dilakukan tak perlu sampai memberikan jatah posisi kursi pemerintahan ke Partai pro Prabowo-Sandiaga.

"Komite Pedagang Pasar (KPP) bersama relawan Jokowi-Maruf menolak gabungnya parpol pro Prabowo-Sandiaga ke koalisi Jokowi-Maruf," kata Ketua Umum Komite Pedagang Pasar (KPP), Abdul Rosyid Arsyad di Jakarta, Selasa (23/7).

Pada Pemilu kemarin, parpol pendukung Jokowi-Maruf mendapat jumlah kursi di DPR yang cukup. PDIP mendapat 128 kursi, Golkar 85 kursi, NasDem 59 kursi, PKB 58 kursi, dan PPP 19 kursi.

Dilihat dari jumlah tersebut, Rosyid menilai porsi parlemen sebesar 60 % dari parpol koalisi Jokowi-Maruf sudah cukup.

Rosyid juga menyebut tak elok jika nantinya Gerindra, Berkarya, PKS, PAN, dan Demokrat mendapatkan jatah kursi di pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin.

Arti rekonsiliasi baginya adalah upaya untuk mendinginkan situasi politik saat ini antara pendukung 01 dengan pendukung 02, bukan diartikan parpol oposisi bergabung ke pemerintah.

"Malulah partai pendukung 02 minta jatah menteri dan jabatan Ketua DPR RI, apalagi parpol pendukung pro Prabowo lobi dapat jatah Ketua MPR RI ke Pak Jokowi dan Parpol pendukung Pak Jokowi. (Kami) tidak bisa terima dan pastinya Komite Pedagang Pasar (KPP) Bersama Seluruh Relawan Jokowi Maruf yang sudah berjuang memenangkan Pak Jokowi dan abah Maruf menolak parpol pro Prabowo-Sandiaga deal minta jabatan apapun," tegasnya.

Sementara itu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), menyatakan tidak ada penjatahan menteri dalam pemerintahan. Menurut PDIP, pemilihan menteri adalah hak prerogatif presiden.

“Partai boleh mengusulkan, tapi presiden punya kewenangan memutuskan yang paling pas,” kata Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya