Berita

Proyek pmbnagkit listrik tenaga sampah/Net

Nusantara

Pergunakan Energi Terbarukan, Pemprov Jatim Akan Bangun Pembangkit Listrik Dari Sampah

RABU, 17 JULI 2019 | 05:52 WIB

Upaya pematangan pemanfaatan energi terbarukan sebesar 16,8 persen untuk tenaga listrik yang dicanangkan Pemprov Jawa Timur di tahun 2025 terus dimatangkan.

Namun demikian, untuk Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Setiajid menyebut diperlukan investasi Rp 20 milliar untuk bisa menggunakan energi terbarukan dari sampah menjadi listrik setidaknya diperlukan. Anggaran tersebut digunakan untuk membuat alat pirolisi.

"Alat tersebut bisa menggerakkan power plant ya sekitar 7,8 juta mega watt,” ujar Setiajid dilansir Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (16/7).

Selama ini, 8 dari 11 pabrik kertas memiliki limbah plastik. Meski hanya 0,1 persen dari total bahan baku yang digunakan, namun hasilnya cukup membantu mengurangi beban listrik dari energi nonfosil.

"Dinas ESDM meminta kepada perusahaan itu untuk mengembangkan mesin yang dinamakan pirolisis. Itu bisa mengolah plastik menjadikan minyak yang bisa menjadi energi listrik,” ungkapnya.

Selain meminta pabrik kertas di Jatim untuk membuat pembangkit listrik tenaga sampah, Pemprov Jatim juga membidik hal serupa di 8 kluster. Di antaranya Surabaya, Madiun, Malang, Jember Probolinggo, Banyuwangi, dan Kediri.

"Setidaknya ada satu perusahaan yang membuat pembangkit listrik tenaga sampah di setiap kluster,” harap Setiadjit.

Dengan begitu, ia berharap target rencana umum energi daerah 16,8 mega watt di 2025, dan 2050 sekitar 50,6 mega watt terpenuhi.

Terpisah, anggota Komisi D DPRD Jatim, Aliyadi Mustofa mengharapkan pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) bisa juga dibangun di Madura. Sebab, hampir 35 persen masyarakat Sampang belum menikmati aliran listrik.

"Saya berharap Bu Gubernur ingin mengembangkan PLTSa dikembangkan di Madura. Karena untuk pemenuhan listrik bagi masyarakat Madura belum merata,” ujar Aliyadi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya