Berita

Jaya Suprana/Net

Jaya Suprana

Keanekaragaman Pendapat

MINGGU, 14 JULI 2019 | 07:40 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

SAYA pribadi mendambakan maka mendukung pertemuan Jokowi-Prabowo bersama naik MRT sebagai suatu pertemuan rekonsiliasi demi mempersatukan bangsa Indonesia setelah terbelah menjadi dua kubu akibat pilpres

Saya meyakini bahwa persatuan Indonesia sesuai Pancasila ideal untuk mendukung perjuangan bangsa Indonesia membangun masyakat adil dan makmur hidup bersama di negara gemah ripah loh jinawi, tata tenteram kerta rahardja.

Kontra

Ternyata tidak semua pihak sependapat dengan saya . Alih-alih mendukung malah ada pihak yang menilai rekonsiliasi MRT 137 sekedar  sebuah sandiwara politik yang justru mengkhianati hakikat sukma demokrasi demi membungkam pluralisme pendapat.

Rekonsiliasi MRT dianggap sebagai pengokohan dan pengukuhan pilar-pilar oligarki berkedok demokrasi.

Perdamaian Lebak Bulus dianggap hanya akal bulus kaum peng-peng sebagai elit politik merangkap elit ekonomi demi memusnahkan oposisi. Ada pula yang kuatir rekonsiliasi secara kuantitas memperketat perebutan kursi menteri.

Demokrasi

Terlepas pro-kontra, pada hakikatnya reaksi terhadap peristiwa rekonsiliasi MRT 137 menyadarkan kita semua bahwa Bhinneka Tunggal Ika tidak selalu seirama-senada dengan demokrasi.

Sementara Bhinneka Tunggal Ika mempersatukan keanekagaman maka demokrasi justru menganekaragamkan keseragaman . Maka mashab kebebasan pendapat tidak disukai rezim otoriter yang meyakini keanekaragam pendapat mempersulit tatalaksana pembangunan negara.

Mirip keyakinan bahwa nurani kemanusiaan menghambat pragmatisme menunaikan tugas pembangunan infra struktur.

Militer juga pro mashab pendapat tunggal sebab pendapat beranekaragam potensial memorak-porandakan makna sebuah instruksi.

Memang sebuah instruksi sulit diejawantahkan sesuai kehendak pemberi instruksi apabila para pelaksana instruksi lebih sibuk mempertanyakan apalagi memperdebatkan  ketimbang melaksanakan secara total patuh pada satu garis lurus dari atas ke bawah tanpa jalur dari bawah ke atas.

Ayah-Anak-Kuda


Kisah klasik tentang seorang ayah dan seorang anak membawa seekor kuda ke pasar lalu jumpa seseorang yang mengritik kenapa kuda tidak ditunggangi maka sang anak naik kuda sampai jumpa seseorang yang mengritik kenapa anak tidak tahu diri membiarkan ayah jalan kali maka sang ayah naik kuda sampai seseorang mengritik sang ayah sewenang-wenang naik kuda tega membiarkan sang anak jalan kaki maka sang ayah dan sang anak bersama naik kuda sehingga sang kuda ambruk tak mampu memikul beban berat badan sang ayah dan sang anak.

Kisah kuda-ayah-anak menggaris-bawahi kenyataan bahwa tidak ada manusia yang sempurna maka tidak ada pula keputusan manusia yang sempurna.

Termasuk keputusan Jokowi-Prabowo untuk bersama naik kereta MRT juga mustahil mampu sempurna memuaskan apalagi membahagiakan semua warga Indonesia yang masing-masing memiliki hak asasi untuk mengungkapkan pendapat sesuai dengan kepentingan, kehendak dan selera masing-masing yang saling beda satu dengan lain-lainnya. MERDEKA!

Penulis sedang belajar mengerti, menghormati serta menghargai pendapat sesama warga Indonesia.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya