Berita

Pemilik CT Corp Chairul Tanjung/Net

Bisnis

Inas Nasrullah Pertanyakan Manuver Kubu CT Di Balik Kisruh Garuda

JUMAT, 12 JULI 2019 | 08:02 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Manuver Trans Airways, salah satu pemegang saham Garuda Indonesia, menolak laporan keuangan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang lalu dipertanyakan anggota Komisi VI DPR RI, Inas Nasrullah.

Penolakan dalam RUPST yang digelar bulan April itu, sebutnya, janggal.    

“Ada apa dengan CT (Chairul Tanjung) kok ujug-ujug, belakangan baru ribut. Kenapa tidak saat disusun (laporan keuangan) itu komisaris ikut terlibat?” tanya Inas yang juga Ketua Fraksi Partai Hanura.


Dia menengarai penolakan ini, apapun alasannya, dilakukan karena pihak Trans Airways punya obsesi untuk menguasai maskapai pelat merah itu.

Dalam RUPST Finegold Resources Ltd.  ikut menolak menandatangani laporan keuangan itu.  Kedua pemegang saham ini, Trans Airways dan Finegold Resources menguasai 28 persen saham Garuda.

“Saham pemerintah 60 persen sekian. Lantas ada saham-saham kecil yang selalu ke pemerintah. Kemudian, saham CT sebesar 25 persen. Jadi setiap RUPS kalau voting CT tidak pernah menang dengan pemerintah,” kata dia lagi.

Namun karena ada juga pemegang saham yang ikut kubu CT Corp, maka saham yang dikuasai pemerintah tidak mencapai 75 persen yang artinya sulit untuk melakukan holdingisasi.

“Saat ini untuk holdingisasi setengah mati susah. Karena harus ada persetujuan 75 persen pemegang saham. Sementara CT sudah menguasai 35 persen dengan pemegang-pemegang saham lain,” urainya lagi.

Dia menambahkan wajar kalau ada yang melihat kekisruhan ini sebagai refleksi dari persaingan antara Chairul Tanjung yang pernah menjadi Menko Perekonomian di era SBY dengan Menteri BUMN Rini Soemarno.

“CT kan dulu pengen bikin penerbangan. Tetapi karena Garuda waktu itu melakukan IPO (initial public offering), tidak jadi dan malah membeli saham Garuda,” tutup Inas Nasrullah.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya