Berita

Luhut Binsar Panjaitan/NET

Politik

BGPI Bakal Demo Perusahaan Luhut Karena Lahan Warga Belum Mendapat Ganti Rugi

KAMIS, 11 JULI 2019 | 00:18 WIB | LAPORAN:

Brigade Gerakan Pemuda Islam (BGPI) berencana menggelar aksi unjuk rasa untuk mengadvokasi warga Gorontalo Utara yang terdampak dengan mega proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2 x 50 megawatt (MW) yang dikelola  PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP), Kamis (11/7).

GLP disebutkan sebagai anak perusahaan PT Toba Bara Sejahtera Tbk. milik Menko Luhut Binsar Pandjaitan.

Dikonfirmasi, Koordinator Lapangan BGPI M. Sifran menjelaskan, aksi besok adalah bentuk kepedulian BGPI terhadap warga sekitar proyek yang lahannya terpakai untuk pembangunan PLTU tersebut.

"Kita mengadvokasi warga yang lahannya diambil untuk proyek tanpa proses penggantian lahan atau ganti rugi oleh PT GLP. Kita mendesak agar dilakukan ganti rugi lahan yang dipakai untuk proyek PLTU itu," ujarnya kepada Kantor Berita RMOL, Rabu malam (10/7).

Ia menjelaskan, warga sudah dua tahun lamanya meminta penggantian lahan mereka. Namun hingga kini belum juga mendapat kejelasan soal tanah mereka yang dijadikan PLTU.

Padahal, lanjut Sifran, semenjak proyek itu berjalan, maka pendapatan warga hilang. Pasalnya, lahan yang dipakai untuk proyek tersebut biasa dipakai warga untuk bercocok tanam guna menghidupi keluarga mereka.

"Sampai saat ini warga hanya mendapat janji tanpa realisisai ganti rugi," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, dalam undangan aksi yang disebarkan kelompok itu disebutkan, rencana aksi didorong ketidakadilan dalam dalam proses ganti rugi lahan warga di Gorontalo Utara yang terkena proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2 x 50 megawatt (MW) yang dikelola  PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP).

Selain urusan ganti rugi tanah yang tidak adil, kelompok ini juga menilai proyek itu malah menguntungkan tenaga kerja asing, dalam hal ini dari Republik Rakyat China.

“Semestinya, pembangunan mega proyek tersebut membawa manfaat dan kemaslahatan untuk masyarakat Gorontalo Utara dan Bangsa Indonesia. Bukan malah menjadi penjajah baru dengan memasukan TKA China untuk menggantikan tenaga kerja pribumi,” tulis undangan itu.

Aksi besok akan dipimpin oleh Rahmat Himran sebagai Jenderal Lapangan dan M. Sifran sebagai Kordinator Lapangan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya