Berita

Amran Sulaiman/Net

Kementan Sukses Tingkatkan Nilai Ekspor Pertanian Ke China

SELASA, 09 JULI 2019 | 20:25 WIB | LAPORAN:

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) sukses meningkatkan produksi pertanian untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, hal ini juga ditandai dengan meningkatnya nilai ekspor untuk pasar Asia, salah satunya ke China.

"Ekspor produk pertanian ke China selama 2014-2018 meningkat tajam. Bahkan, angkanya sampai 33,63 persen atau rata-rata 9,27 persen per tahun. Artinya, dari 3,99 juta ton meningkat menjadi 5,34 juta ton," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kementan, Ketut Kariyasa, Selasa (9/7).

Ia menuturkan mengatakan, peningkatan ini juga berlaku pada semua ekspor produk pertanian Indonesia dengan posisi nilai yang sangat positif. Hal ini bisa dilihat dari nilai ekspor hortikultura selama empat tahun terakhir yang tumbuh sebesar 27,98 persen.

"Demikian juga dengan produk perkebunan dan peternakan. Kedua item itu masing-masing tumbuh sebesar 26,10 persen dan 16,15 persen. Indonesia juga tercatat mengalami surplus neraca perdagangan dalam bentuk volume maupun nilai," katanya.

Selama periode 2014-2018, surplus perdagangan Indonesia ke Cina tumbuh 35,23 persen atau rata-rata 11,26 persen per tahun. Angka tersebut juga meningkat dari 2,84 juta ton pada tahun 2014, menjadi 3,85 juta ton pada tahun 2018.

"Selama periode tersebut, rata-rata surplus neraca perdagangan sebesar 3,61 juta ton atau setara Rp 26,13 triliun," tuturnya.

Keberhasilan ini kata dia, merupakan kerja keras semua pihak, terutama yang berkaitan dengan penerapan program-program trobosan pemerintah, antara lain pemanfaatan alat mesin pertanian (alsintan) serta keterlibatan pada jaminan asuransi petani.

"Melalui berbagai upaya ini diharapkan posisi pertanian akan menjadi semakin penting dan strategis sebagai sektor andalan dalam memacu pertumbuhan ekonomi nasional ke depan," katanya.

Sampai saat ini kata dia, Kementan terus membenahi kebijakan untuk mempermudah proses eskpor serta perbaikan sistem layanan karantina. Disisi lain, pihaknya juga sedang melakukan pembangunan kawasan pertanian berbasis komparatif dan budaya untuk efisensi biaya.

"Dengan begitu kita harapkan ada daya saing yang sehat melalui modernisasi pertanian. Kemudian harus melakukan diplomasi untuk memperluas jenis komoditas dan tujuan pasar ekspor ke negara-negara baru," tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya