Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Ini Radikals Yang Positif Versi Petinggi MUI

SABTU, 06 JULI 2019 | 21:55 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Pendidikan agama merupakan mata pelajaran yang wajib diajarkan di semua jenjang pendidikan.

Hanya mereka yang tidak memahami pondasi kebangsaan Indonesia yang berdasarkan Ketuhanan yang ingin agar pendidikan agama dihapuskan dari sekolah-sekolah. Atau, mereka-mereka yang memang menolak ajaran agama, seperti kaum komunis.

Hal itu dikatakan  Wakil Ketua Komisi Hukum MUI Pusat, Anton Tabah Digdoyo, dalam perbincangan dengan redaksi, Sabtu malam (6/7).

“Manusia tidak bisa hanya mengandalkan hukum manusia untuk membangun peradaban yang meluhurkan martabat manusia,” kata pensiunan jenderal polisi bintang dua itu.

Dia menambahkan, ada  dalil universal dari ribuan tahun silam yang mengatakan: no law without moral, and no moral without religion. Dalil ini memberikan kepastian bahwa agama adalah penentu peradaban.

“Filsuf Arnold Toynbee menyatakan generasi yang bisa membangkitkan peradaban adalah yang termasuk dalam creative minority yang memiliki karakter antara lain akidahnya tangguh, ibadahnya kuat, dan mencintai ilmu,” sambungnya.

“Nah dengan apa kita membentuk generasi itu kalau tidak dengan mengikutsertakan pendidikan agama dalam jiwa kita?” tanya dia lagi.

Anton Tabah menambahkan, memahami ajaran agama dengan benar dan sungguh-sungguh justru akan mencegah radikalisme, karena agama sesungguhnya sangatlah toleran.

Bila memahami agama Islam dengan baik, akan lahir generasi “radikals” yang memuliakan martabat manusia. Radikals dalam hal ini, sambungnya lagi, adalah singkatan dari ramah, terdidik dan berakal sehat.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya