Berita

Politisi PDIP Zuhairi Misrawi/RMOL

Politik

Politisi PDIP: Bangsa Ini Akan Gagal Kalau Tidak Rekonsiliasi

SABTU, 06 JULI 2019 | 14:19 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Rencana rekonsiliasi pasca Pilpres 2019 antara kubu Joko Widodo dengan kubu Prabowo Subianto terus menuai kontroversi dan menjadi perbincangan hangat. Apalagi, rencana rekonsiliasi keduanya disebut-sebut akan menghambat kemajuan negara jika berlarut-larut.

Adalah Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) TNI Moeldoko yang menyebut negara akan lamban jika hanya memimirkan rekonsiliasi Jokowi-Prabowo.

Sementara, politisi PDIP Zuhairi Misrawi memandang beda persoalan rencana rekonsiliasi. Menurut dia, rekonsiliasi antara keduanya selaku anak bangsa sangat diperlukan dalam rangka rekonsiliasi nasional pasca pemilu.

"Rekonsiliasi itu harus terus kita gaungkan. Karena kita akan gagal kalau kita tidak mampu membangun rekonsiliasi dalam konteks bangsa. Karena begitu banyak masalah yang kita hadapi," kata Zuhairi dalam diskusi publik bertajuk "Ribut Rebut Kursi Menteri" di Jalan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (5/7).

Zuhairi mengatakan, rekonsiliasi sepertinya menjadi sebuah keharusan bagi sesama anak bangsa. Sebab, karakteristik bangsa Indonesia adalah gotong-royong dan hidup rukun.

"Selanjutnya yang jadi konsern bersama itu ada rekonsiliasi kita sebagai bangsa. Karena bagaimanapun peradaan bangsa ini adalah peradaaan gotong royong, peradaaban Pancasila, peradaan persatuan," tegasnya.

Lebih lanjut, Zuhairi sangat mengapresiasi pihak-pihak yang memiliki inisiatif untuk mewujudkan rekonsiliasi nasional. Jika tidak, hal itu akan sedikit banyaknya memiliki dampak bagi negara Indonesia.

"Kita mengapresiasi seluruh inisiatif dari berbagai elemen bangsa untuk rekonsiliasi. Karena bagaimanapun bangsa ini tidak akan bisa move on kalau kita belum mampu untuk duduk bersama, berdialog dan bergotong royong dalam konteks yang lebih besar," demikian Zuhairi.

Selain Zuhairi, hadir sejumlah narasumber dalam diskusi politisi PKB Daniel Johan, politisi Perindo Ricky K. Margono, politisi Golkar Meutia Hafid, Direktur Voxpoll Center and Consulting Pangi Syarwi Chaniago, ekonom INDEF Enny Sri Hartati dan kader HMI Saddam Aljihad.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya