Berita

Tony Fernandes/RMOL

Bisnis

Soal Tiket Mahal, Pendiri AirAsia: Serahkan Pada Pasar, Terlalu Banyak Aturan Bisa Mematikan Bisnis

KAMIS, 04 JULI 2019 | 17:31 WIB | LAPORAN:

Pemerintah memutuskan untuk menurunkan harga tiket penerbangan rute domestik dalam jadwal tertentu, hal inipun ditanggapi pendiri AirAsia Tony Fernandes. Ia menyarankan agar pemerintah Indonesia agar tidak terlalu mengatur regulasi.

Hal itu disampaikannya dalam acara Meet and Greet dan peluncuran buku "Flying High Kisah Ku Membangun AirAsia" edisi bahasa Indonesia, bersama Tony Fenandes di Kinokuniya, Plaza Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (4/7).

“AirAsia tidak keberatan (menurunkan harga tiket), tapi bagi kami keselamatan tetap nomor 1. Kita harus memastikan manajemen dan performa setiap penerbangan kami selalu baik,” tuturnya.

Sementara itu melihat kondisi penerbangan di tanah air, pria dibalik kesuksesan AirAsia ini memberikan sarannya kepada pemerintah RI, bahwa soal tarif penerbangan biarkan pasar yang menentukan.  

“Untuk pemerintah RI, saran saya jangan terlalu mengatur. Regulasi itu bisa mematikan bisnis. Biarkanlah pasar menentukan, biarkan customer yang memustuskan sesuatu terjangkau atau tidak untuk mereka,” sarannya.

“Kalau industri yang sekarang tidak cukup baik, orang lain akan datang untuk bersaing menawarkan hal yang lebih menarik, menurut saya pemerintah cukup memfasilitasi para pelaku bisnis, bukan mengatur,” tutur pria asal yang bernama lengkap Anthony Francis Fernandes ini.

Diketahui, polemik mahalnya harga tiket menjadi problem besar bagi penerbangan Indonesia rute domestik, pada (1/7) pemerintah akhirnya memutuskan untuk menurunkan harga tiket pesawat Low Cost Carrier (LCC)  pada jadwal tertentu yaitu Selasa, Kamis dan Sabtu.

Selain itu pemerintah juga memutuskan untuk menurunkan Tarif Batas Atas (TBA) dari 54,2 persen menjadi 42,7 persen.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya