Berita

Inisiator Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) M. Anis Matta/Net

Politik

Anis Matta: Garbi Memiliki Slogan, Namanya Indeks

SENIN, 01 JULI 2019 | 18:29 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Inisiator Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) M. Anis Matta memberikan kuliah umum dan dialog kebangsaan yang digelar di Banda Aceh, Provinsi Aceh.

Orasi tersebut berlangsung pada hari Minggu (30/6), pukul 14.00 WIB hingga menjelang magrib di Aula Asrama Haji, Prada, Banda Aceh. Ratusan manusia berbaju merah berkumpul dan berduyun-duyun menghadiri dialog kebangsaan oleh Anis Matta.

Dalam dialog kebangsaan itu, Anis Matta memaparkan tentang konsep dan cita-cita mulia tentang Arah Baru Indonesia yang digagasnya bersama Fahri Hamzah dan kawan-kawan.


Orasi kebangsaan itu bertemakan 'Arah Baru Indonesia'. Ormas berlambang bintang kejora ini memiliki slogan. Mereka menyebut namanya Indeks. Sebuah akronim dari Islam, Nasionalis, Demokrasi dan Kesejahteraan.

Dalam menjalankan roda organisasi, Islam digunakan sebagai basis rujukan bersamaan dengan kondisi sosial masyarakat Indonesia. Nasionalis merupakan bagian terpenting dalam mengelola bangsa dan negara. Sementara, demokrasi menjadi roh dan sistem ideal sekaligus digunakan dalam sistem pemerintahan saat ini.

Bila semua dilakukan dengan baik, maka akan menghasilkan kesejahteraan dan kedaulatan bagi seluruh rakyat Indonesia yang menjadi cita-cita bangsa ini terdahulu.

Garbi menyakini bahwa Bangsa Indonesia bisa menjadi kekuatan kelima di dunia. "Dalam bidang apa? Dalam bidang militer, ekonomi dan teknologi. Tiga poin itu bisa diwujudkan apabila sumber daya kita terkelola dengan baik dan potensinya sangatlah besar," kata Anis.

Dalam orasinya, Anis juga menyebutkan bahwa yang membedakan pemuda dan orang tua adalah imajinasinya. "Saya punya imajinasi untuk Indonesia. Saya kira di Indonesia boleh untuk diterapkan. Idenya adalah menjadikan Indonesia sebagai negara serikat," ucapnya.

Melihat setiap daerah di negara ini punya potensi untuk dimajukan per daerahnya, dengan memberikan kebebasan dan kesejahteraan kepada daerah untuk dikelola dengan baik. Mungkin namanya menjadi Uni Indonesia.

Anis juga menyebutkan, Banda Aceh merupakan sebuah wajah perubahan agregat yang dapat dirasakan sejak memasuki era demokrasi.

"Saat saya pergi ke luar negeri dan bercerita kepada orang-orang tentang Indonesia, saya selalu mengambil contoh Aceh dan Papua sebagai salah satu mekanisme resolusi konflik." ungkap Anis Matta

Anis juga menyebutkan bagaimana cara pengelolaannya yang disebut distribusi dan pembagian sumber daya melalui mekanisme politik seperti otonomi daerah dan otonomi khusus itu sangat efektif untuk merekatkan bangsa Indonesia yang begitu luas.

"Oleh sebab itu, kita dapat menyaksikan dalam dua dekade terakhir, lompatan perubahan di seluruh daerah karena perubahan itu dan disebabkan setelah dua puluh tahun kita berdemokrasi," kata Anis.

"Saya merasa bahwa kita sudah menyelesaikan satu sintesa pada gelombang kedua antara demokrasi dan kesejahteraan," ungkapnya menambahkan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya