Sebagai negara tetangga, Indonesia dan Malaysia mampu menggali banyak peluang kerjasama dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang pers.
Pers Malaysia dan Indonesia mampu berkolaborasi di tingkat regional dan bersaing dengan nama-nama besar, terutama dalam mengungkap peluang ekonomi dan untuk menarik investasi ke kedua negara.
Begitu kata presiden Aliansi Persahabatan Jurnalis Indonesia-Indonesia (ISWAMI) yang baru terpilih, Abdul Rashid Yusof (27/6).
Dia mengatakan, hal ini akan memberikan berbagai keuntungan bagi kedua negara sebagai media sinergis tunggal. Hal itu juga akan mampu meningkatkan kenyamanan investor.
"(Kolaborasi) itu dapat dalam bentuk surat kabar atau majalah berita, analisis, laporan khusus tentang ekonomi, bisnis, pendidikan, pariwisata, perawatan medis dan kesehatan," ujarnya seperti dibuat
Bernama.
"ISWAMI sendiri telah membentuk landasan yang kokoh untuk membuka jalan bagi kolaborasi ini yang akan sangat bermanfaat bagi kedua negara," sambungnya setelah pertemuan umum tahunan ISWAMI di Wisma Bernama.
Rashid sendiri merupakan Editor Grup New Straits Times. Dia telah terpilih sebagai presiden ISWAMI untuk periode 2019-2021, menggantikan mantan CEO Bernama, Datuk Zulkefli Salleh.
Rashid mengatakan, ISWAMI sebagai majelis jurnalis Malaysia dan Indonesia, adalah manifestasi dari jurnalisme tanpa batas untuk memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara.
"Sekarang saatnya peran ditingkatkan untuk keuntungan ekonomi timbal balik dari kedua negara sementara hubungan antara rakyat dan kepemimpinan sangat dekat," jelasnya.
Rashid juga menekankan harus ada peremajaan ISWAMI yang melibatkan jurnalis muda dan mahasiswa jurnalisme, serta kepala editor dan editor senior.
