Kasus pembunuhan wartawan senior Jamal Khashoggi masih menggantung dan belum menjerat aktor utama di balik layar. Begitu kritik yang dilontarkan oleh pelapor khusus PBB tentang eksekusi di luar pengadilan, Agnes Callamard.
Callamard yang mempresentasikan laporannya mengenai kasus pembunuhan itu pada hari Rabu (26/6), mengatakan baywa penyelidikan gagal untuk memeriksa siapa yang mungkin telah memerintahkan pembunuhan.
Dia menambahkan bahwa Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, yang juga dikenal dengan akronim MBS, dan pejabat senior lainnya harus diselidiki atas pembunuhan tersebut.
"Penyelidikan yang dilakukan oleh otoritas Saudi telah gagal mengatasi rantai komando," katanya Callamard kepada Dewan HAM PBB, seperti dimuat
Al Jazeera.
Dalam laporan setebal 100 halaman, yang dipublikasikan pada 19 Juni lalu, Callamard mengatakan bahwa pembunuhan Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul pada Oktober tahun lalu merupakan pembunuhan di luar proses hukum yang direncanakan.
Oleh karena itu, pertanggungjawaban harus dialamatkan kepada kepemimpinan Arab Saudi.
Laporan itu juga menyimpulkan bahwa MBS harus diselidiki terkait insiden tersebut.
Pembunuhan Khashoggi oleh tim operasi Saudi di dalam konsulat pada 2 Oktober 2018 lalu memicu kemarahan dan merusak citra MBS. Hingga saat ini, jasad Khashoggi tidak pernah ditemukan.
Callamard mengatakan dalam laporannya bahwa Arab Saudi melanggar Konvensi Wina tentang hubungan konsuler, serta piagam PBB tentang pelarangan penggunaan kekuatan di masa damai dan prinsip hak untuk hidup.
