Berita

Kebakaran Rutan/Ist

Hukum

Banyak Masalah, Dirjen PAS Dan Dirtatib Diminta Mundur

SELASA, 25 JUNI 2019 | 08:51 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Maraknya aksi pembakaran Rumah Tahanan (rutan) dan Lembaga Pemasyarakatan (lapas) yang dilakukan para napi, disebabkan dari buruknya kordinasi. Akibatnya, dari pengawasan yang di dalamnya sudah kurang, membuat kericuhan kerap muncul.

Pengamat kebijakan publik, Trubus Rahardian menilai pembakaran rutan dan lapas yang selama ini terjadi akibat kurang pengawasan dan keamanan didalamnya. Akibatnya, selama ini di dalam tempat itu muncul napi yang merasa sebagai jagoan.

"Karena jagoannya itu, mereka bisa mengerahkan massa untuk membuat kericuhan sehingga muncul pembakaran," kata Trubus dalam keteranganya, Senin (24/6).

Atas masalah ini, Trubus menilai harus segara dilakukan pembenahan di jajaran lapas. Caranya, dengan mengganti direktur keamanan dan ketertiban (Dirtatib) hingga direktur jendral pemasyarakatan (Dirjen Pas) agar masalah ini bisa terselesaikan.

"Bila hulunya dibenahi, hilirnya pasti akan baik. Tak ada lagi kericuhan yang menyebabkan pembakaran rutan maupun lapas," ujarnya.

Trubus menambahkan, munculnya persoalan tersebut juga disebabkan akibat buruknya kordinasi dengan pihak kepolisan maupun TNI. Sehingga, kericuhan yang seharusnya bisa dengan mudah dicegah, namun akhirnya pecah akibat kurangnya koordinasi.

"Yang saya tangkap, selama ini dari pihak lapas maupun rutan, biasanya mencoba menyelesaikan sendiri. Kalau tak bisa baru mereka meminta bantuan," ungkapnya.

Agar kasus itu tak kembali terulang dan menyebar ke beberapa wilayah, ia menyarankan segera dilakukan pembenahan. Bukan hanya Kalapas maupun Karutan yang selalu dijadikan kambing hitam, namun pembenahan menyeluruh harus diambil.

"Pucuk tertinggi yang seharusnya mengambil sikap atas gagalnya masalah ini, seperti Dirjen Pas Sri Puguh Utami maupun Lilik Sujandi, Direktur Keamanan Lapas Rutan Se-Indonesia sebaiknya mengundurkan diri bila memang sudah tak mampu," terangnya.

Trubus menuturkan, munculnya masalah di dalam penjara ini juga disebabkan masih buruknya tata kelola yang ada di dalamnya. Dimana ia menilai hal itu masih ambural dan tak berjalan dengan baik.

“Coba perhatikan saat ini, banyak program yang tidak berjalan meski digembar-gemborkan. Sehingga hal itu hanya menjadi jargon belaka," ungkapnya.

Persoalan dalam pembinaan pegawai lapas, sambung Trubus, juga selama ini lebih bersifat seremonial sekadar rutinitas. Dan yang paling menonjol adalah jarang sekali dilakukan mutasi di tubuh pegawai.

"Memang mengacu dari peraturan yang ada, programnya setiap dua tahun sekali di mutasi, tapi nyatanya tidak. Mereka bisa bertahan di satu tempat dalam waktu lama," sambungnya.

Atas semua masalah yang selama ini ada, Trubus menyebut, hal itu seperti lingkaran setan dan sulit untuk membenahinya. Karena semua yang ada di dalamnya dari pucuk tertinggi hingga terendah, memanfaatkan posisi yang ada.

“Pembenahan harus segera dilakukan untuk menciptakan rutan dan lapas yang aman tanpa menimbulkan masalah," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya