Berita

Asep Warlan Yusuf/RMOL

Politik

Kemenangan Jokowi-Maruf Bisa Dianulir Jika Jurdil Diutamakan

MINGGU, 23 JUNI 2019 | 20:19 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kemenangan kubu 01 Jokowi-Ma'ruf bisa dibatalkan jika Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) lebih mengutamakan Jujur dan Adil (Jurdil) dalam memutuskan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2019.

Pakar Hukum Tata Negara Universitas Parahyangan, Asep Warlan Yusuf mengatakan, pembatalan bisa dilakukan jika Majelis Hakim MK berpegangan pada pendekatan kualitatif, di mana banyak kecurangan.

"Ya Hakim yang bersikap apa? Kalau (mengutamakan) jujur dan adil sebagai sebuah pegangan utama, ya kualitatif, dan itu bisa dibatalkan kemenangannya (kubu 01) karena kecurangan TSM," ujar Asep kepada Kantor Berita RMOL, Minggu (23/6).

Namun sebaliknya, jika majelis hakim MK lebih mengutamakan bukti kecurangan TSM, maka kemenangan kubu 02 sulit didapat. Hal tersebut lantaran kecurangan yang berbentuk masif tidak bisa dibuktikan dalam persidangan MK.

Menurut Asep, Majelis Hakim memerlukan bukti dari ketiga unsur kecurangan yang dikatakan TSM ini. Sedangkan kubu 02 dinilai hanya bisa buktikan kecurangan yang Terstruktur dan Sistematis.

"Kalau hakim sekarang (fokus) ke kecurangan, misalnya TSM kecurangannya, itu juga berat. Betul enggak TSM-nya itu yang dijadikan dasar oleh 02, karena masifnya ini yang memang 02 kewalahan," paparnya.

Lebih lanjut, gugatan Prabowo-Sandi bisa menang jika Majelis Hakim cukup dengan bukti kecurangan terstruktur dan sistematis.

"Tapi kalau hakim mengatakan cukup dua saja dari tiga (unsur TSM) tadi, tanpa Masif, bisa saja dikabulkan," katanya.

"Kalau Hakim bisa gak bergeser sekarang tanpa harus ke TSMnya itu kemudian ke jurdilnya?, itu yang kita tunggu. Apakah hakim mau gak punya terobosan kesana, yaitu bahwa kecurangan dimanapun juga tidak bisa ditoleransi dan dia (MK) menjaga, mengawal betul bahwa setiap konstitusi itu tidak boleh dilanggar," tambahnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya