Presiden Jokowi berfoto bersama para pemimpin ASEAN/Setkab
Presiden Joko Widodo menghadiri pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi ke-34 ASEAN di Bangkok Thailand, Minggu (23/6).
Jokowi tiba di Bangkok sejak kemarin, (Sabtu, 22/6). Ia tampak menggelar pertemuan bilateral dengan sejumlah kepala negara-negara ASEAN seperti Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi hingg Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Saat bertemu Suu Kyi, Jokowi mengingatkan pentingnya proses pemulangan (repatriasi) para pengungsi Rohingya ke Rakhine State. Ia mengingatkan satu faktor penting agar repatriasi bisa berjalan baik, yaitu faktor keamanan.
“Jika situasi keamanan tidak membaik, maka akan sulit repatriasi yang sukarela, aman dan bermartabat dapat dijalankan,†ujar Jokowi kepada Suu Kyi, seperti dilansir dari laman Setkab, Minggu (23/6).
Lebih lanjut, Jokowi juga memberi penegasan bahwa Indonesia akan tetap komitmen dalam berkontribusi untuk menyelesaikan permasalahan di Rakhine State.
Selain Suu Kyi, Jokowi juga menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Filipina Duterte. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyampaikan apresiasi atas kerja sama Filipina dalam membebaskan sandera Indonesia oleh salah satu kelompok separatis di negara itu.
Pertemuan tersebut juga membahas ratifikasi Filipina terhadap perjanjian batas maritim Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) dengan Indonesia. Disebutkan, negosiasi ratifikasi itu sudah selesai dan pernyataan bersama dua presiden akan segera dirilis.
Sementara hari ini, (Minggu, 23/6), Jokowi turut hadir dalam pembukaan KTT ASEAN ke-34. Pembukaan yang digelar di Hotel Athenee, Bangkok itu turut dihadiri semua pemimpin negara anggota.
Tampak hadir PM Malaysia Mahathir Muhamad, Penasehat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi, Presiden Filipina Rodrigo Duterte, PM Singapura Lee Hsien Loong, PM Thailand Prayut Chan, PM Vietnam Nguyen Xuan Phuc, Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Presiden Joko Widodo dan Presiden Laos Bounnhang Vorachith.
KTT ke-34 ASEAN ini dibuka secara resmi oleh Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha.
