Berita

Foto: Net

Bisnis

Layanan Perizinan Usaha Masih Dihantui Praktik KKN

MINGGU, 23 JUNI 2019 | 13:06 WIB | LAPORAN:

Pertarungan memperoleh pekerjaan yang kian sulit mendorong sejumlah lulusan perguruan tinggi banting stir menjadi usahawan atau entrepreneur muda dengan memasuki dunia Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), seperti usaha pariwisata, hotel dan restoran.

Tidak jauh beda dengan visi misi pemerintah, pengembangan usaha berbasis masyarakat muda, terus didorong untuk berkembang.

Hanya saja di tingkat praktik, para kaum millennial atau kaum muda itu merasa dibenturkan dengan ganjalan praktik-praktik yang tidak fair.

Salah seorang pegiat usaha di bidang pariwisata, hotel dan restoran, Simeon Fernandes Marolop Sianipar menceritakan, betapa sulit mengurus perizinan usaha.

Di Jakarta dan beberapa daerah, beber dia, jika memiliki kedekatan dengan pejabat yang mengurus izin atau mampu menyediakan uang dalam jumlah gede bisa cepat selesai. Sedangkan yang patuh dan taat mengikuti aturan, malah dipersulit dan berbelit-belit.

"Kita patuh, malah dipersulit. Kami menyaksikan percaloan dan praktik KKN masih subur. Ini nyata terjadi saat kami mengurusi ijin usaha kami," tutur Simeon.

Untuk usaha restoran yang dirintisnya bersama kawan-kawannya selama tiga tahun terakhir ini, per satu outlet mempekerjakan sebanyak 30 orang tenaga kerja.

Jika harus dibebankan dengan berbagai praktik tidak fair yang tidak perlu, maka para kaum muda akan ogah menjadi pengusaha. Dia berharap pemerintah memberikan perhatian khusus bagi kalangan muda yang mau dan berusaha dalam sektor UMKM. Terutama dalam hal ketersediaan bahan-bahan kebutuhan restoran, menurut dia, tiap hari mengalami fluktuasi yang membuat pengusaha muda gelagapan.

"Misalnya, penghasilan per bulan yang tadinya bersih bisa Rp 20 juta, anjlok menjadi Rp 10 juta. Nah, pastinya ini akan berpengaruh pada penggajian karyawan kita. Penghasilan karyawan pun turun, yang kemudian berdampak pada protes-protes. Ini sangat tidak enak kondisinya. Pemerintah perlu melindungi dan membantu kami loh. Jangan yang sudah kakap malah terus-terusan dilindungi sementara kami diabaikan atau malah dimatikan," protesnya.

Pria semasa mahasiswa mengambil jurusan Fakultas Hukum ini mengaku loyal dalam membayar pajak. Besaran pajak 10 persen rutin disetornya kepada pemerintah.

“Nyatanya, kita enggak tahu lagi apakah ada pengaruhnya pajak yang dipungut itu dengan pembenahan dan perlindungan usaha millennial ini," kata Simeon.

Dia mengingatkan, dari usaha yang dikerjakannya, paling tidak ada sebanyak 300 orang yang bekerja dan menghidupi keluarganya sehari-hari. Potensi ini seharusnya menjadi perhatian serius pemerintah. Restoran beroperasi mulai jam 11 pagi hingga jam 12 malam, dengan sistem kerja dua shift.

"Kami saja memiliki karyawan sekitar 300-an orang, bagaimana dengan teman-teman pengusaha milenial lainnya? Mungkin bisa jutaan lapangan kerja tersedia," bebernya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya